Pemerintah Desa Rancaekek Kulon dan Masyarakat Bangun Tanggul Sungai Cikeruh yang Sebelumnya Jebol

- 27 Januari 2021, 14:49 WIB
Pemerintah Desa Rancaekek Kulon bersama masyarakat swadaya membangun tanggul Sungai Cikeruh di Kampung Babakan Rawa RT 08/RW 07 Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung Jawa Barat, Rabu 27 Januari 2021.
Pemerintah Desa Rancaekek Kulon bersama masyarakat swadaya membangun tanggul Sungai Cikeruh di Kampung Babakan Rawa RT 08/RW 07 Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung Jawa Barat, Rabu 27 Januari 2021. /Engkos Kosasih/GM
 
GALAJABAR - Pemerintah Desa Rancaekek Kulon bersama masyarakat bahu-membahu membangun tanggul di dua titik yang sebelumnya jebol akibat derasnya aliran Sungai Cikeruh di Kampung Babakan Rawa RT 08/RW 07 Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung Jawa Barat, Rabu, 27 Januari 2021.
 
Akibat jebolnya tanggul Sungai Cikeruh, sedikitnya 30 kepala keluarga yang terdiri dari 100 jiwa terkena dampaknya.
 
Plt. Kepala Desa Rancaekek Kulon Wawan Kusnawan mengatakan, pembuatan tanggul Sungai Cikeruh yang melibatkan masyarakat beserta Pemerintah Desa Rancaekek Kulon dimulai sejak Senin, 25 Januari 2021, setelah bantuan karung geobag dan beronjong tiba di lokasi tanggul jebol. 
"Kami memperbaiki tanggul Sungai Cikeruh yang jebol akibat luapan Sungai Cikeruh pada Sabtu 9 Januari, setelah mendapatkan bantuan 20 lembar beronjong dan 160 karung geobag dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC). BBWSC merupakan pihak yang berwenang dalam pengelolaan dan penataan Sungai Cikeruh," kata Wawan Kusnawan di kantor Kecamatan Rancaekek, Rabu siang.
 
Atas nama pemerintahan setempat dan masyarakat, ia  mengucapkan terima kasih kepada BBWSC yang sudah menyalurkan beronjong maupun karung geobag. 
 
"Hari ini Rabu, pemasangan 160 karung geobag di dua titik bekas tanggul yang jebol sudah tuntas. Karung geobag itu diisi pasir.  Pemerintah desa bersama masyarakat saat ini sedang memasang beronjong dengan menggunakan batu belah," terang Wawan Kusnawan. 
Menurutnya, pemasangan karung geobag dan beronjong itu melibatkan tim teknisi supaya tahan terhadap terjangan air Sungai Cikeruh saat turun hujan deras.
 
"Pada tahap awal, geobag dipasang pada bagian bekas tanggul yang jebol. Setelah selesai pemasangan geobag, kemudian pada bagian belakangnya dipasang beronjong untuk menahan geobag yang sudah terpasang supaya tak mudah jebol," jelas Wawan Kusnawan. 
 
Menurutnya, teknis pemasangan karung geobag dan beronjong itu akan meminimalisasi air Sungai Cikeruh meluap dan menerjang permukiman warga. 
"Untuk menahan luapan Sungai Cikeruh, kita juga memasang karung geobag di atas bantaran sungai supaya bisa menahan luapan air ke permukiman penduduk," ungkapnya. 
 
Ia mengatakan, karung geobag dipasang di bantaran Sungai Cikeruh sepanjang 100 meter. Hal itu sebagai tindak lanjut dari pengerjaan tanggul yang jebol di dua titik, masing-masing sepanjang 4 meter dan 5 meter. 
 
Wawan Kusnawan menyatakan, pemerintah desa dan  masyarakat tetap berharap solusi jangka panjang untuk menanggulangi ancaman banjir di Desa Rancaekek Kulon, Desa Bojongloa, dan Rancaekek Wetan.
BBWSC diharapkan sesegera mungkin menormalisasi Sungai Cikeruh.
 
"Saat ini, kondisi Sungai Cikeruh sudah sangat memprihatinkan. Selain dangkal, juga terjadi penyempitan. Penampang sungai sudah tak mampu lagi menampung aliran air saat hujan deras," ungkapnya. 
 
Wawan Kusnawan pun berharap PT Kereta Api Indonesia meninggikan jembatan rel perlintasan kereta api yang ada di Desa Rancaekek Kulon.
"Bahkan kami melihat di lapangan, ada pengerjaan double track jalur perlintasan kereta api yang rawan menyempitkan aliran Sungai Cikeruh. Warga khawatir pengerjaan double track itu menghambat aliran air Sungai Cikeruh," tuturnya.
 
Ia berharap jembatan perlintasan jalur rel kereta api itu tak menimbulkan penyempitan aliran Sungai Cikeruh. 
 
"Apalagi Desa Rancaekek Kulon rawan banjir. Banyak masyarakat yang mengeluh karena menjadi langganan banjir," pungkasnya. (Penulis: Engkos Kosasih)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x