Generasi Milenial Masih Enggan Menjadi Petani

- 10 Februari 2021, 19:41 WIB
Ilustrasi Petani milenial
Ilustrasi Petani milenial /Instagram Ridwan Kamil/

GALAJABAR - Sektor pertanian belum menjadi magnet pekerjaan bagi generasi milenial di sejumlah wilayah, termasuk di Kota Cimahi. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi mengajak milenial di wilayahnya untuk menjadi petani.

Terlebih lagi saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sudah menyiapkan Program Petani Milenial.

Dalam upaya untuk mewujudkan petani milenial, Pemprov Jabar menyediakan ribuan hektare lahan untuk diolah petani milenial, dan menjadi sumber penghasilan yang lebih baik daripada di kota.

Baca Juga: Donasi untuk Almarhum Keluarga Ustadz Maaher Hampir Tembus Rp. 400 juta, Ustadz Yusuf Mansur: Masyaallah

"Kita mensosialisasikan dan memberikan rekomendasi jika diperlukan. Untuk informasi program Petani Milenial dan registrasi Petani Milenial bisa dilakukan di alamat: https://petanimilenial.jabarprov.go.id/," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pertanian  Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Mita Mustikasari di Pemkot Cimahi Jalan Demang Hardjakusumah, Rabu 10 Februari 2021.

Diakui Mita, setiap daerah tidak dijatah jumlah kuota petani yang akan mengikuti Program Petani Milenial. Untuk itu pihaknya mendorong para milenial yang ada di wilayahnya untuk mengikuti program tersebut.

"Nggak ada kuota, bebas siapa aja bisa, pokoknya 5.000 orang se-Jawa Barat.  Kita dorong agar pemuda mau ikut program petani milenial, karena banyak manfaat yang akan didapat," terangnya.

Baca Juga: Amien Rais ke Jokowi: Presiden Selaku Lurah Istana Jangan Menutup Diri dari Rakyat

Menurut Mita, petani milenial dibutuhkan untuk menumbuhkan generasi muda agar menjadi petani untuk regenerasi petani, dan menciptakan pertanian yang maju, mandiri, serta modern

"Harapannya banyak yang mau menjadi petani milenial. Mereka bisa memanfaatkan teknologi 4.0, agar bisa tembus pasar global. Makanya diharapkan petani milenial bisa meningkatkan produktivitas, produksi pertanian, meningkatkan pendapatan, dan eksport. Ini yang diharapkan dari Program Petani Milenial," sebutnya.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti program Petani Milenia ini. Di antaranya, pendaftar memiliki semangat untuk mengembangkan produk pertanian di desa. Wajib tinggal di desa untuk mengelola lahan tersebut.

Baca Juga: Duuhhh..Seorang Pasien Covid-19 di Cimahi Malah Bekerja di Pabrik Kerupuk

Sehingga harapannya mereka tidak lagi mencari pekerjaan di kota. Petani milenial itu hanya cukup bekerja menanam dan merawat tanamannya agar tumbuh baik, kemudian diberi pinjaman modal. Hasil pertaniannya akan dibeli oleh PT Agro Jabar.

"Mereka  harus siap untuk menggarap lahan pertanian, setelah mendapat modal dan disiapkan lahan," terangnya.

Sementara itu di Kota Cimahi, ada 12 orang petani dari kalangam milenial dengan rata-rata usia 19 sampai 39 tahun.

Baca Juga: Ini 5 Manfaat Saffron Bagi Kesehatan, Mulai dari Menurunkan Berat Badan hingga Mengobati Kanker

Beragam komoditi yang dibudidayakan para petani milenial ini. Diantaranya hortikultura, sapi perah, palawaija (ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah), padi, sawi, cabai rawit, dan sayuran lainnya.

"Minatnya lumayan tinggi, hanya masih perlu bimbingan dan suport dari pemerintah, seperti fasilitasi dan sarana produksi. Pelan-pelan coba kita ajak yang lainnya untuk bertani," kata Mita.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x