GALAJABAR - Keberadaan Museum Gua Pawon di Kampung Cibukur RT 2/RW 15, Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat kondisinya memprihatinkan, sejak dibangun tak terurus.
Berdasarkan catatan galajabar, Museum Gua Pawon dibangun 2011 dengan anggaran bersumber dari dana bantuan Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 1,8 miliar. Museum berdiri di atas lahan seluas 1.000 meter persegi.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat Heri Partomo mengakui kondisi bangunan Museum Gua Pawon yang tidak terpelihara.
Baca Juga: Menjadi Tonggak Sejarah, Pemkab Bandung Kembangkan Sistem Transportasi Angkutan Massal
"Museum Gua Pawon dibangun dengan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sementara status lahannya sampai sekarang masih milik warga. Persoalan inilah yang melatarbelakangi tidak terurusnya Museum Gua Pawon," kata Heri di Ngamprah, Selasa 2 Februari 2021.
Menurutnya, perlu dilakukan segera penataan administrasi status lahan tersebut. Sehingga dalam pengelolaannya bisa lebih jelas.
"Sayang kalau tidak terurus, padahal keberadaannya bisa menjadi pendukung Gua Pawon itu sendiri. Wisatawan tidak hanya sekedar datang ke Gua Pawonnya semata tapi juga melihat berbagai peninggalan yang berkaitan erat dengan kehidupan manusia Pawon yang tersimpan di museum," paparnya.
Koleksi fosil dan berbagai temuan arkeologis Gua Pawon yang saat ini tersimpan di Balar Bandung mencapai ribuan fragmen tulang, terdiri manusia dan berbagai budaya serta kehidupan yang mendukungnya.
Koleksi terkumpul sejak penemuan pertama fosil Manusia Pawon pada awal dekade 2000-an .***