Satgas Penanganan Covid-19 Bubarkan Pembagian Rapor dan Perpisahan di SMA Kota Cimahi

- 29 Mei 2021, 20:36 WIB
Kegiatan pembagian rapor yang digelar salah satu SMA di Kota Cimahi terpaksa dihentikan, karena tidak ada izin dari tim Satgas Covid-19, Sabtu 29 Mei 2021.
Kegiatan pembagian rapor yang digelar salah satu SMA di Kota Cimahi terpaksa dihentikan, karena tidak ada izin dari tim Satgas Covid-19, Sabtu 29 Mei 2021. /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Cimahi Tengah, dan Kelurahan Karangmekar, Kota Cimahi, menghentikan kegiatan pembagian rapor dan perpisahan yang digelar salah satu SMA di Kota Cimahi, Sabtu 29 Mei 2021.
 
Kegiatan yang berlangsung di lingkungan sekolah itu terpaksa dihentikan, karena pihak sekolah tidak mengantongi izin dari Satgas Covid-19 Kota Cimahi.
 
"Kegiatan wisuda dan pembagian rapor di sekolah ini dihentikan, setelah kami sepakat dan berkoordinasi dengan KCD-7 serta Ketua Satgas Covid-19 sekolah," ungkap Tim Satgas Covid-19 Kecamatan Cimahi Tengah, Iwan Purnama.
 
 
Selain tidak mengantongi izin, kegiatan tersebut terpaksa dihentikan lantaran kurangnya koordinasi pihak sekolah, yang merasa cukup hanya dengan memberitahukan kepada pihak kelurahan dan kecamatan saja.
 
Meski pihak sekolah sudah berusaha menerapkan protokol kesehatan dengan membagi kegiatan menjadi dua sesi.
 
"Karena pihak sekolah tak mempunyai izin dari Satgas Covid-19, maka kita hentikan sampai sesi pertama. Jika acara di sesi pertama masih panjang kita cut juga, kalau ada yang tidak penting dihilangkan untuk mempercepat kegiatan. Lalu setelah bubar, siswanya harus langsung pulang," jelas Iwan.
 
 
Lurah Karangmekar, Suwartono mengungkapkan, kegiatan perpisahan dan pembagian raport di sekolah tersebut tidak mengantongi izin. Pihak sekolah hanya menyampaikan pemberitahuan saja kepada kelurahan.
 
"Informasinya belum ada izin dan segala macam. Kita koordinasi dengan kecamatan lalu petugas datang ke sini. Sesuai arahan kecamatan, karena tak berizin kegiatan dihentikan di tengah jalan," kata Suwartono.
 
Perwakilan sekolah, Hilmi Sugirahma mengaku sebelumnya sudah dilakukan jajak pendapat kepada siswa serta orangtua, mereka menyepakati jika kegiatan digelar secara offline atau tatap muka.
 
 
"Sebetulnya banyak pertimbangan mengadakan kegiatan ini, tapi setelah disurvei memang semuanya ingin offline. Kami sudah menerapkan prokes ketat dan siswa yang hadir pun tidak lebih dari 50 persen," ucapnya.***
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x