Menggulirkan Program UPPO, Mengembalikan Kesuburan Lahan Pertanian dan Meningkatkan Hasil Panen

- 23 Juni 2021, 19:01 WIB
Kasi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. Agus Lukman saat monitoring UPPO di Kabupaten Bandung, Rabu (23/6/2021).
Kasi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. Agus Lukman saat monitoring UPPO di Kabupaten Bandung, Rabu (23/6/2021). /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Dinas Pertanian Kabupaten Bandung terus melakukan upaya monitoring dan pembinaan ke lokasi Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) di Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Rabu  23 Juni 2021.
 
Terkait dengan program pengembangan UPPO itu, Kementerian Pertanian sudah memberikan bantuan kepada 10 UPPO untuk menunjang program tersebut.
 
Ke-10 UPPO itu, yakni UPPO Cicalengka, Cikancung, Solokanjeruk 2 Unit, Pacet, Pameungpeuk, Pangalengan 3 Unit, dan Rancabali. 
 
 
"Pengembangan UPPO itu dalam upaya memperbaiki kesuburan lahan pertanian dalam rangka meningkatkan produksi pertanian," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir H. A Tisna Umaran, M.P., melalui Kabid Sarana dan Prasarana Ir. Yayan Agustian, M.Si., didampingi Kasi Perlindungan Tanaman Ir. Agus Lukman kepada galajabar, Rabu  23 Juni 2021.
 
Agus Lukman mengatakan, pengembangan UPPO di Cicalengka merupakan satu dari sekian banyak UPPO yang ada di Kabupaten Bandung.
 
"Para petani saat ini sedang fokus pada pemanfaatan pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produksi pertanian," katanya.
 
 
Ia mengatakan dari hasil monitoring di lapangan itu, UPPO yang dilengkapi dengan alat pengolahan pupuk organik itu dengan memanfaatkan bahan baku pupuk organik di sekitarnya.
 
"Misalnya, para petani memelihara sejumlah ekor sapi atau hewan ternak lainnya, kotorannya itu kemudian diolah untuk dijadikan pupuk organik. Kemudian memanfaatkan dedaunan yang ada di sekitarnya, untuk digunakan pupuk organik lahan pertanian," kata Agus.
 
Menurutnya, pengembangan UPPO ini membutuhkan ketelatenan dari para petani itu sendiri. Melalui pengembangan UPPO ini, produksi pertanian yang dihasilkannya pun adalah produk organik.
 
 
"Pasalnya, untuk pemupukan tanaman pertanian lebih mengutamakan menggunakan pupuk organik ketimbang menggunakan pupuk anorganik (kimia)," katanya.
 
Ia mengatakan hasil pertanian organik selain menyehatkan untuk dikonsumsinya, juga harga pasarnya pun lebih unggul dari produk pertanian lainnya.
 
"Maka mulai banyak para petani yang tertarik dengan UPPO dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan produksi pertanian," katanya.
 
 
Lebih lanjut Agus menuturkan, untuk mengoptimalkan pengembangan UPPO itu, Dinas Pertanian terus melakukan pembinaan kepada para petani yang mengelola UPPO tersebut.
 
"Supaya program UPPO ini berkelanjutan karena manfaatnya sangat besar bagi kelestarian lingkungan," katanya. 
 
Dikatakannya, lahan pertanian yang menggunakan pupuk organik itu bisa ditanami beberapa musim tanam karena unsur haranya masih  terdapat dalam tanah.
 
"Berbeda dengan menggunakan pupuk anorganik (kimia), hanya satu kali tanam. Jadi para petani harus lebih mengutamakan pemanfaatan pupuk organik dalam upaya menghemat biaya pertanian," katanya. 
 
 
Menurutnya, pengembangan UPPO ini tak hanya pada pemanfaatan lahan pertanian padi sawah saja, juga pertanian sayur mayur dan hortikultura.
 
"Supaya produksi pertanian lebih sehat untuk masyarakat luas," katanya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah