Jokowi Bentuk Kepres Tagih Rp108 T BLBI Rocky Gerung: Kepres Memang Sudah Dibuat Sebelumnya!

10 April 2021, 11:41 WIB
Pengamat Politik, Rocky Gerung. /Instagram/@RockyGerungOfficial/

GALAJABAR – Kasus BLBI Sjamsul Nursalim masih menjadi perbincangan hangat hingga saat ini.

Kabarnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat Peraturan Presiden untuk menagih hutang BLBI sebesar Rp108 triliun.

Bahkan, Jokowi membentuk Satgas untuk masalah ini.

Hal ini pun dibahas oleh Rocky Gerung dalam Youtubenya berjudul “BENTUK DEBT COLLECTOR BLBI. DI ISTANA SEDANG SALING AMPUTASI”.

Rocky berpendapat jika sudah dibentuk satgas, berarti ada hal yang urgensi.

“Kalau ada satgas yang dibentuk itu artinya ada urgensi tuh, dan kita seolah-olah dihadapkan pada semacam diorientasi di dalam membaca isi dari Kepres itu tuh,” kata Rocky membuka video.

Baca Juga: Komunis Kian Dekat? Amien Rais Tuding Rezim Jokowi Jauh dari Pancasila

Rocky berpendapat bahwa ada hal aneh, karena Sjamsul Nursalim sudah dilepaskan hukum, namun, kenapa ada Satgas yang ditugaskan untuk menagihnya.

“Karena kita baru saja tau bahwa salah seorang yang bermasalah dengan BLBI, Sjamsul Nursalim itu di, ya sebetulnya dilepaskan dari tuntutan hukum tuh,” ucap Rocky.

“Jadi orang menanggap bahwa setelah kasus BLBI Sjamsul Nursalim dilepaskan, kenapa sekarang muncul satgas untuk menagih tuh,” sambung Rocky.

Rocky berpendapat bahwa secara politik Kepres Satgas ini sudah disiapkan sebelum pembebasan Sjamsul Nursalim.

Baca Juga: Intip Catatan Utang Indonesia dari Era Presiden Soekarno Sampai Jokowi

“Sebetulnya, secara times series, peristiwa lepasnya Sjamsul Nursalim kemudian diikuti oleh Kepres Satgas,” menurut Rocky.

“Tapi saya menganggap secara politik, Kepres ini sudah disiapkan terlebih dahulu baru peristiwa pembebasan tuh, jadi memang di dalam kecurigaan akademis saya ada upaya untuk melepaskan Sjamsul Nursalim,” Rocky menjelaskan.

Rocky menilai bahwa ada aspek-aspek yang mempengaruhi hal ini terjadi, yaitu aspek kekuasaan Sjamsul Nursalim.

“Pasti bukan karena aspek hukumnya, tapi karena aspek kekuasaan yang besar, jadi dari awal memang mau dicari-cari atau diusut ulang, mereka yang membandel soal BLBI yang terus menerus jadi beban anggaran negara karena ada di situ terus, negara harus bayar terus, sehingga banyak yang panik itu,” Rocky memaparkan.  

Baca Juga: Jarang Diketahui Orang, Ini Dia 7 Hewan yang Memiliki Kecerdasan Luar Biasa

Rocky menilai bahwa ada sebagian orang yang panik karena aka nada konglomerat yang terbongkar.

“Kalau semua diambil akan terbongkar konglomerat-konglomerat tertentu yang memang dekat dengan kekuasaan, maka dicari lah akal gitu, ‘oke kita akan sapu semua, tapi untuk beberapa harus dipastikan tidak akan terjaring’ gitu,” tandasnya.

Menurut Rocky, dibuat lah ‘jaring’ besar yang membuat konglomerat besar lolos dan yang kecil tertangkap.

“Jadi dibuat jaring yang bagian kanannya bolongnya gede, sehingga ikan besar itu justru lolos dulu, baru ikan kecil ditangkap itu oleh Satgas BLBI”, kata beliau.***

Editor: Digdo Moedji

Tags

Terkini

Terpopuler