Jokowi Ajak Anak Muda Jadi Petani, Aktivis Faizal Assegaf: Sangat Menarik dan Menyehatkan, Keren Deh!

6 Agustus 2021, 22:34 WIB
Faizal Assegaf. /Instagram/@faizal.assegaf

GALAJABAR - Aktivis Faizal Assegaf turut membuka suara terkait ajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pemuda zaman sekarang tertarik untuk jadi petani.

Menurut Faizal bekerja di sektor pertanian sangatlah menarik, menyehatkan, dan tentu berpeluang maju.

“Bekerja di sektor pertanian sangat menarik, menyehatkan & tentu berpeluang maju,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @faizalassegaf Jumat, 6 Agustus 2021.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 7 Agustus 2021: Tak Menyesal, Elsa Masih Melakukan Pembelaan di Kantor Polisi

Ajakan Jokowi ini, kata dia, tentu akan membuat kaum muda berminat bila didukung oleh pemerintah.

“Ajakan pres JKW bila diikuti dgn dukungan konkret pemerintah, tentu banyak kaum muda yg berminat. Keren deh!” pungkasnya.

Sebelumnya, dalam kesempatan pembukaan acara pengukuhan duta petani milenial Kementerian Pertanian, Jumat, 6 Agustus 2021, Jokowi menginginkan petani menjadi pekerjaan yang menjanjikan dan menyejahterakan untuk menarik minat anak muda zaman sekarang.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Sudah 7 Persen, PD Tantang Pemerintah Tingkatkan BST dari Rp300 Ribu ke Rp600 Ribu

“Petani harus menjadi profesi yang menjanjikan, profesi yang menyejahterakan, dan kita harus membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani,” katanya.

Menurut keterangan presiden, 71 persen dari total petani saat ini berusia di atas 45 tahun. Sementara yang di bawah 45 tahun hanya 29 persen saja.

Padahal, kata Jokowi, sektor pertanian penting dalam membangun kemandirian pangan Tanah Air. Sektor pertanian juga membukttikan menjadi salah satu sektor tangguh.

Baca Juga: Keras! Soleh Solihun Kritik Billboard Para Politisi: Melihatnya Semakin Tak Percaya Sama Kinerja Mereka

Di saat hampir semua sektor menurun dan lesu pada kontraksi tahun 2020, sektor pertanian masih tumbuh positif 1,75 persen.

Presiden ke enam ini memastikan pemerintah akan berusaha membuat sektor pertanian sebagai sektor yang menguntungkan. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan profesionalisme serta daya saing.

Sehingga Jokowi berharap agar petani dan kelompok tani tidak hanya bergerak di hulu (on-farm) saja. Tapi mereka mulai masuk ke tahap hilir alias tahap pengolahan pascapanen.

Baca Juga: 4 Kota Terkotor di Indonesia Tahun 2021, Jakarta Tidak Termasuk, Nomor Satu Kota Mana Ya?

Dengan ini, dia ingin petani Indonesia mampu menguasai proses packaging dan trading (dagang). Karena sisi inilah yang menguntungkan.

“Karena justru di sisi inilah keuntungan terbesar akan diperoleh,” jelasnya.

Jokowi menilai hal tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan para petani. Lebih lanjut, dia menekankan pentingnya kompetensi petani guna bersaing dengan produk lintas negara.

Baca Juga: Kabar Gembira: Peringati HUT RI, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Iistrik

Kompetensi, lanjutnya, harus mencakup soal keterampilan teknis, pemanfaatan teknologi, serta kompetitif dalam model bisnis dan manajemen.

Selain itu, akses kredit usaha rakyat (KUR) dari pihak bank juga harus dimanfaatkan dengan baik.

“Akses kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan produktivitas kegiatan agribisnis dan kesejahteraan petani,” terang Jokowi.

Baca Juga: Pengamat Satyo Analisa Megawati Tengah Kecewa Pada Jokowi karena Luhut: Semrawutnya Pandemi

Eks Walikota Solo ini mengingatkan agar KUR tidak terbatas untuk permodalan tani saja, melainkan juga untuk pascapanen, seperti pengolahan, pengemasan, serta pemasaran. ***

 

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler