Situs Srigading di Malang Diperkirakan Kompleks Candi yang Cukup Besar

26 Februari 2022, 21:15 WIB
Sisa struktur bangunan di Situs Srigading, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (26/2/2022).//Antara /

GALAJABAR - Diperkirakan Situs Srigading di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timjr dulunya merupakan kompleks candi yang cukup besar.

"Tidak hanya candi utama, kami menemukan adanya indikasi struktur lain yang ada di bagian barat," kata Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Dwi Nugroho di Kabupaten Malang, Sabtu 26 Februari 2022.

Wicaksono menjelaskan, struktur batu bata yang ditemukan di bagian barat Situs Srigading diperkirakan merupakan penanda bahwa bangunan utama candi tidak berdiri sendiri, tetapi ada bersama bangunan-bangunan lain.

Baca Juga: Kisruh Perpanjangan Masa Jabatan Jokowi, Golkar: yang Tidak Bisa Diubah Hanya Kitab Suci

Berdasarkan karakteristik struktur bangunan, ia mengatakan, struktur yang ditemukan di sisi barat situs merupakan bagian dari bangunan suci, bukan bagian dari permukiman masa lalu.

"Temuan itu menandakan bahwa ini adalah sebuah kompleks besar. Mungkin yang tersisa saat ini hanya bangunan utama saja. Tapi indikasinya dimungkinkan ada halaman yang kemudian dibatasi pagar," katanya.

Ia mengatakan bahwa saat ekskavasi Situs Srigading dilanjutkan, tim arkeolog BPCB Jawa Timur akan melakukan pemeriksaan secara acak di luar area yang saat ini sedang digali untuk menemukan lokasi pagar kompleks candi.

Baca Juga: Kondisi Keamanan di Ukraina Memburuk, PBSI Batalkan Keikutsertaan di Polish Open International Challenge 2022

"Kalau untuk mengetahui soal kompleks candi, kita akan tes secara acak untuk mencari pagar dari kompleks candi," katanya.

Situs Srigading, yang disebut Cegumuk oleh warga sekitar, ditemukan sekitar tahun 1985. Yoni dan sejumlah arca ditemukan di gundukan tersebut.

BPCB Jawa Timur sebagaimana dikutip dari Antara,  mulai melakukan ekskavasi di gundukan tanah yang ada di tengah perkebunan tebu itu pada awal Februari 2020.

Baca Juga: Kritikan ke Menag Yaqut Soal Gonggongan Anjing, Mulai dari Politikus hingga Artis Ternama

Pada ekskavasi tahap kedua, BPCB Jawa Timur memastikan ada bangunan candi yang menghadap ke arah timur, ke arah Gunung Semeru, yang digunakan sebagai tempat peribadatan penganut Hindu Siwaistis di situs tersebut.***

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler