GALAJABAR - Kunjungan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto ke Washington DC, Amerika Serikat memiliki sejumlah arti penting dan bermanfaat bagi Indonesia.
Setelah kunjungan itu, akan terjadi peningkatan kerja sama pertahanan Indonesia-AS ke level yang lebih tinggi. Sejak 2005, hubungan militer kedua negara telah mengalami proses normalisasi. Demikian dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, seperti dikutip galajabar dari Warta Ekonomi, Senin, 19 Oktober 2020.
Baca Juga: Ada Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Kawasan Istana Merdeka
"Sejumlah komitmen kerja sama pertahanan telah berhasil dicapai, mulai dari penyelenggaraan forum Indonesia-US Security Dialogue, International Military Education and Training (IMET), Foreign Military Financing (FMF), dan Foreign Military Sales (FMS), sehingga hubungan kemitraan strategis antara kedua negara sebenarnya sudah terbentuk," papar Fadli.
Kemitraan strategis, imbuh Fadli, bukanlah sesuatu yang diberikan atau taken for granted. Relasi tetap perlu dirawat melalui jalinan komunikasi politik intensif.
Baca Juga: PSG vs Man Utd, Tuan Rumah Waspadai Serangan Balik Setan Merah
"Sebagai tokoh militer terdidik dan memiliki wawasan serta jaringan internasional luas, relasi antara Prabowo dengan AS saya kira akan memberi banyak manfaat bagi kepentingan pertahanan Indonesia," ungkap pria kelahiran 49 tahun lalu itu.
Dari sisi taktis, tambahnya, kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat pasti menjadi bagian dari upaya penguatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia.
"Sebelum diundang ke Pentagon, kita tahu Menteri Pertahanan telah lebih dahulu melakukan kunjungan kerja ke Prancis, China, Rusia, dan Turki. Kunjungan-kunjungan itu erat kaitannya dengan diplomasi pertahanan dan rencana penguatan alutsista kita," katanya.
Baca Juga: Ribuan Buruh dan Mahasiswa di Kabupaten Bandung Kembali Longmarch Hari Ini
Seperti diketahui, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat pada Jumat 16 Oktober 2020 lalu, untuk membahas kerja sama pertahanan antara Amerika Serikat dan Indonesia.
Kunjungan Prabowo ke Negeri Paman Sam itu menjadi yang pertama setelah pencabutan larangan masuk ke Amerika Serikat atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia. ***