Pembubaran FPI atas Keinginan Presiden Jokowi, Rocky Gerung Ungkap Alasannya

- 12 Januari 2021, 16:38 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /ANTARA/Hafidz Mubarak A/aww




GALA JABAR - Muhammad Rizieq Shihab saat ini menyandang tiga status tersangka pidana atas kasus pelanggaran protokol kesehatan pernikahan putrinya di Petamburan, kerumunan di Megamendung Bogor, dan soal Swab test Covid-19 di RS Ummi Bogor.

Hal itu pun menjadi sorotan pengamat politik Rocky Gerung dalam tayangan video YouTube berjudul "HABIB RIZIEQ MUSUH PALING DITAKUTI JOKOWI" pada kanal Rocky Gerung Official, Senin 11 Januari 2021.

Rocky pun membuka pernyataannya soal Habib Rizieq dengan ucapan khasnya yang pedas.

Dia menyinggung soal sogokan uang dan jabatan, berikut pula buntut-buntutnya.

"Kasus Habib Rizieq cuma satu yaitu tidak mau disogok uang dan jabatan," ujarnya.

Baca Juga: Kota Cimahi Terima 3.880 Dosis Vaksin Sinovac, Dosis Pertama untuk Plt. Wali Kota

"Jadi karena kasus itu maka dicarikan tempelan, karena itu kita baca dari awal, mudah bikin algoritma dari bahasa pemerintah atau Presiden Jokowi mengaktifkan aparat mengurusi Habib Rizieq," imbuhnya.

Kemudian Rocky Gerung menyebut Habib Rizieq tengah menjadi musuh bersama. Oleh sebab itu, pantas kiranya menurut dia Habib Rizieq menjadi pimpinan opisisi.

Soal kabar pembubaran FPI adalah keinginan Presiden Jokowi, bukan kehendak Mahfud MD, Rocky mengatakan hal itu sudah diduganya sejak awal.

Soalnya dia melihat perbedaan bahasa tubuh Mahfud MD saat mengumumkan instruksi pembubaran FPI.

Baca Juga: Longsor Sumedang: 16 Korban Tewas, 23 Orang Masih Belum Ditemukan

"Ya saya duga dari awal begitu. Karena Mahfud MD yang terus menerus mengucapkan ancaman, itu bahasa tubuhnya ada yang kaku. Dia memusuhi tapi dia tahu secara intelektual ngapain mesti musuhi orang yang beda pendapat," tuturnya.

"Tapi karena dia diperintahkan atasannya, maka dia tampil sebagai tukang pukul Habib Rizieq di depan pers. Itu memperburuk cara kita beradaptasi dengan keadaan yang ruwet hari ini," ujarnya.

Menurutnya, upaya penargetan Habib Rizieq sebagai musuh merupakan bentuk kekonyolan. Sebab, ada beberapa hal yang mendasarinya berkata demikian.

Baca Juga: Lima Titik Jadi Fokus Pencarian, Dansatgasla SAR: Kotak Hitam Diduga Tertimbun Material Pesawat

"Jadi menargetkan Habib Rizieq itu merupakan kekonyolan karena dia gak punya partai. Mau bikin negara islam pakai apa? Mau jadi teroris beli senjata macam-macam dan di dalam AD/ART FPI bahkan gak boleh lakukan kekerasan. Tapi ini ada contoh beberapa anggota, ya ciduk aja anggotanya karena secara normatif gak ada. Itu kecurigaan yang dibackup kebencian politik," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah