Sebut Jokowi Paksa BPOM, Rocky Gerung: Ada Praduga Gimmick Edarkan Jenis Vaksin Tertentu

- 13 Januari 2021, 16:06 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung.
Pengamat politik, Rocky Gerung. /Rachman Haryanto/Antara


GALA JABAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai menjalani proses penyuntikan vaksin Covid-19, Rabu 13 Januari 2021 di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Vaksin Sinovac itu disuntikkan oleh Prof Dr Abdul Muthalib, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik.

Peristiwa itu mendapat tanggapan Rocky Gerung pada tayangan video YouTube pada kanal Rocky Gerung Official, Rabu 13 Januari 2021.

"Mestinya peristiwa ini (vaksinasi Covid-19) bersejarah. Tetapi sejarah Presiden Jokowi justru sudah dilupakan orang karena terlalu banyak sejarah yang dibuat mengada-ada, besok pagi orang akan nyinyir," kata Rocky dalam video berjudul "RIBUT-RIBUT VAKSIN PDIP MBALELO KE JOKOWI", Rabu 13 Januari 2021.

Ia menyatakan hal itu karena ia merasa tindakan Jokowi sejak awal tidak bisa menghasilkan dukungan publik.

Baca Juga: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19 Berikut Syaratnya

Ia menyinggung BPOM yang menurutnya dipaksa mengiyakan kemauan Presiden Jokowi sehingga menambah catatan buruk pemerintahan sekarang.

"Itu kelihatan dari awal bahwa tindakan presiden tidak bisa menghasilkan dukungan publik."

"Pertama vaksin diragukan, kedua presiden memaksakan vaksinasi itu melampaui kewenangan BPOM."

"BPOM seolah dipaksa mengiyakan keinginan presiden. Itu jadi catatan buruk dalam sejarah vaksinasi kita," tegas Rocky Gerung.

Baca Juga: Nyeri Saat Haid? Yuk, Coba Empat Olahraga Ini untuk Meredakannya

Rocky Gerung menyebutkan proses vaksinasi membuat banyak orang ragu. Sebab, publik menurutnya banyak bertanya apakah Jokowi serius akan hal itu.

Rocky Gerung pun menilai, proses vaksinasi sejak awal harus diulang agar publik benar-benar paham soal keamanannya.

"Tentu kita ingin vaksinasi, tapi proses ke arah itu membuat ragu. Apakah pemerintah serius dalam upaya menyehatkan bangsa ini atau ini hanya gimmick mengedarkan jenis vaksin tertentu dengan nama Sinovac karena importir udah lakukan transasksi dan fee sudah masuk," jelasnya.

Baca Juga: Bupati Bandung Barat Aa Umbara Terpapar Covid-19

"Jadi kecurigaan publik yang akan mengurangi bahkan membatalkan niat baik bangsa ini untuk mengakui presiden betul-betul divaksin."

"Seharusnya diulang, hingga terlihat tahapan masuk akal. Itu yang dimaksud kerelaan ulang," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x