Kawalu, Tradisi Suku Baduy Dalam Menyucikan Diri

- 14 Februari 2021, 11:59 WIB
Warga Suku Baduy Luar memilah buah durian yang akan dijualnya di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 20 Januari 2021. /ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/wsj
Warga Suku Baduy Luar memilah buah durian yang akan dijualnya di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 20 Januari 2021. /ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/wsj /

 

GALAJABAR - Saat ini mulai 13 Februari 2021 hingga 14 Mei 2021 bertepatan dengan bulan Kasa, Karo, Katiga dalam penanggalan Suku Baduy. Itu artinya selama tiga bulan tersebut Suku Baduy tengah menyucikan diri dengan cara berpuasa dan menutup diri dari dunia luar, yang disebut juga tradisi Kawalu.

Masyarakat Baduy yang biasa juga disebut Urang Kanekes, berada di bawah kaki Pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Masyarakat Baduy Dalam tersebar di Kampung Cibeo, Cikeusik dan Cikawartana kini dalam keheningan. Saat Kawalu digelar tak ada prosesi perkawinan, sunatan atau apapun yang bisa mendatangkan keramaian.

Baca Juga: Klopp Mulai Pesimistis Kejar Gelar Liga Premiere

Oleh karena itu, sudah bisa dipastikan kawasan Baduy tertutup bagi wisatawan, tanpa terkecuali.

Selain ritual puasa, selama Kawalu masyarakat Baduy mengisinya dengan panjatan doa kebaikan dalam segala hal. Bercocok tanam di ladang dan berdiam diri di rumah menjadi keseharian mereka selama kurang lebih 90 hari.

Selama ritual Kawalu, dipanjatkan doa diiringi puasa agar bangsa Indonesia diberikan keselamatan, kedamaian, kesejahteraan dan keamanan serta dijauhkan dari marabahaya, termasuk dibebaskan dari penyebaran Covid-19.

"Kami minta wisatawan dapat menghargai keputusan adat yang melarang kawasan Baduy Dalam itu dikunjungi orang luar," kata tokoh Baduy Dalam Cibeo, Ayah Mursid, seperti dikutip Antara, Minggu, 14 Februari 2021.

Baca Juga: AC Milan Dipermalukan Spezia

Penutupan kawasan Baduy Dalam itu berdasarkan keputusan adat Nomor 141.01/13-Ds.Kan-200I/2021, tertanggal 13 Februari 2021 yang ditandatangani Kepala Desa Kanekes.

Pemerintahan desa telah memasang peringatan di pintu gerbang Baduy di Ciboleger agar wisatawan menaati hukum adat.

Nol persen

Hingga kini penyebaran Covid-19 di kalangan Baduy belum ditemukan alias nol kasus sejak pemerintah menetapkan wabah Corona sebagai bencana nasional pada 13 April 2020.

Warga Baduy lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus Corona.

Baca Juga: Keperkasaan Atletico Berlanjut di Kandang Granada

"Sampai saat ini warga Baduy masih nol kasus COVID-19," kata Petugas Medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Iton Rustandi.

Selama ini aktivitas masyarakat Baduy lebih banyak di rumah dan ladang untuk mengembangkan pertanian.

Begitu juga warga Baduy yang merantau diminta untuk pulang dan sebelum masuk pemukiman adat terlebih dahulu menjalani pengecekan kesehatan di Puskesmas setempat.

Puskesmas setempat terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19 dengan membagikan ribuan masker di permukiman warga dan melakukan penyemprotan disinfektan.

Baca Juga: Manchester City Semakin Kokoh di Puncak Klasemen, Kalahkan Spurs 3-0 di Etihad Stadium

Selain itu, juga menyiapkan wastafel di sepanjang jalan memasuki pemukiman Baduy.

"Kami juga mengoptimalkan edukasi tentang bahaya Covid-19 agar mereka mengetahui penyebaran penyakit yang mematikan itu," katanya.

Komandan Satgas Covid-19 Kabupaten Lebak, Anong mengatakan, selama masa PSBB kawasan wisata adat Baduy diperketat untuk pencegahan penularan Covid-19 dan semua pintu masuk ke kawasan tanah hak ulayat adat disediakan wastafel untuk mencuci tangan menggunakan sabun.

Baca Juga: Flashback 14 Februari; 7 Anggota Geng Bugs Moran Tewas dalam Tragedi The St. Valentine's Day Massacre

Aparat kepolisian dan TNI serta aparatur desa setempat melakukan penjagaan, tamu maupun wisatawan harus mematuhi aturan adat. Wisatawan juga wajib menjaga kebersihan dan dilarang membuang sampah sembarangan, terlebih sampah plastik.

Pengetatan ini untuk pencegahan sejak dini agar warga Baduy tidak tertular penyakit yang mematikan itu.

Editor: Wahyu Budiantoro

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah