Ruhut Sitompul: Partai Demokrat Sekarang hanya Satu, yang Ketua Umumnya Pak Moeldoko!

- 9 Maret 2021, 20:55 WIB
Politikus Ruhut Sitompul.*
Politikus Ruhut Sitompul.* /Antara Wahyu /Putro A

GALAJABAR - Advokat sekaligus mantan kader Partai Demokrat Ruhut Sitompul kembali buka suara soal perpecahan yang kini menimpa Partai Demokrat.

Dalam unggahannya di Twitter ia kembali menegaskan dukungannya terhadap Partai Demokrat kubu Moeldoko.

Sebelumnya, ia mengatakan bahwa memang dirinya pernah menjadi 'anjing penjaga' Partai Demokrat, namun kini tidak lagi setelah partai tersebut menjadi partai dinasti.

 
Baca Juga: Ibunda Nadya Arifta Akui Putrinya Akan Segera Dilamar Kaesang Pangarep, Begini Reaksi Kocak Netizen

"Banyak yang menghubungi aku 'anjing penjaga Partai Demokrat yang mana?," ujarnya melalui akun Twitter @ruhutsitompul.

"tegas aku jawab PD yang waktu sebagai partai terbuka, modern, nasionalis religius jadi bukan PD yang dinasty," lanjutnya.

Ia juga mengatakan bahwa saat ini Partai Demokrat hanya satu, yakni Partai Demokrat yang diketuai oleh Moeldoko dan menganggap kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah demisioner.
 
Baca Juga: Fahri Hamzah Apresiasi Pertemuan Jokowi dengan Amien Rais, Mustofa Nahrawardaya Malah Usul Begini

"Aku katakan PD sekarang hanya ada satu yang Ketua Umumnya Pak Moeldoko, yang satu lagi sudah demisioner, MERDEKA," tandasnya.

Seperti diketahui, pecah kongsi di tubuh Partai Demokrat masih bergulir hingga saat ini, menyusul penetapan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjadi Ketua Umum.

Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum versi Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat, 5 Maret 2021 yang lalu.
 
Baca Juga: Nih, 10 Cara Menanyakan Nama dalam Bahasa Inggris yang Gaul dan Keren!

Kini kedua kubu saling klaim akan keabsahan kepengurusan partai.

Kubu AHY dengan tegas menuding bahwa KLB yang memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum adalah ilegal dan tidak sah.

Sebaliknya, kubu Moeldoko mengaku klB yang digelar sudah sesuai aturan yang ada.

Upaya-upaya perlawanan terus digaungkan oleh kubu AHY atas kekisruhan yang kini terjadi.
 
.
Tak sedikit yang menganggap bahwa Moeldoko sudah melewati batas etika dalam berpolitik lantaran 'merebut' partai disaat dirinya bukan kader partai tersebut, bahkan Moeldoko masih menduduki jabatan penting di pemerintahan.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah