Dibujuk Agar Memilih Moeldoko Sebagai Ketum Versi KLB, Gerald Dijanjikan Rp 100 Juta

- 9 Maret 2021, 22:47 WIB
Logo Partai Demokrat.  Partai Demokrat meminta Pilkada 2022 dan 2023 tidak diserentakkan dengan Pilpres 2024
Logo Partai Demokrat. Partai Demokrat meminta Pilkada 2022 dan 2023 tidak diserentakkan dengan Pilpres 2024 /Dok. Demokrat.or.id.

“Oke, saya bilang. Saya ikut serta karena diiming-imingi uang besar Rp 100 juta. Yang pertama, kalau sudah datang di lokasi akan mendapatkan 25 persen dari Rp 100 juta, yaitu Rp 25 juta,” kata Gerald seperti yang dikutip galajabar dari Antara.

Baca Juga: Geram Keponakannya Disebut Orang Ketiga, Paman Nadya Arifta: Gue Beli tiga Mobil, Gue Kirim ke Ibu Felicia

“Selesai KLB akan mendapatkan sisanya, yaitu Rp 75 juta. Tetapi nyatanya, kami cuma dapat uang Rp 5 juta,” sambungnya..

Bahkan Gerald dibujuk agar memilih Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum partai. Janji imbalan itu disampaikan oleh Vicky Gandey, mantan pengurus Demokrat.

Gerald menyadari ia tidak memiliki hak suara dalam kongres, namun Vicky Gandey membujuknya.

Baca Juga: Revisi UU ITE Malah Hilang Dalam Prolegnas Prioritas 2021, Wakil Ketua MPR Ungkit Pernyataan Jokowi

“Ikut saja, yang penting sudah ada di lokasi KLB. Kita akan memilih ketua umum baru, yaitu Pak Moeldoko,” kata Gerald.

Setelah menyampaikan pengakuannya, Gerald meminta maaf kepada Ketua DPD Sulawesi Utama Moor Sebastian dan kepada Pimpinan DPC Kota Kotamobagu karena sudah berani hadir atas dasar iming-iming uang.

“Saya mohon maaf sebesar-besarnya dengan keterlibatan saya tanpa pamitan sama ketua, tanpa minta persetujuan tanpa minta SK,” ucap Gerald Piter Thomas.

Baca Juga: Tidak Disangka, Pelaku Pembuang Botol Plastik ke Kuda Nil Seorang Nenek Asal Cicalengka

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah