Polemik KLB Demokrat, Ruhut Sitompul Sentil Andi Mallarangeng: Semut Saja Diinjak Gigit Apalagi Moeldoko

- 11 Maret 2021, 10:19 WIB
Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul.
Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul. /Tangkapan layar YouTube Ruhut P Sitompul.

GALAJABAR – Terkait hebohnya pengakuannya terkait penetapan Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Ruhut Sitompul mengaku bahwa dirinya sangat berterima kasih kepada Partai Demokrat.
Meskipun dirinya sudah menjadi kader PDIP, Ruhut mengaku bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan sosok yang turut membesarkan namanya.
“Jadi, saya tidak bisa lupa kacang dari kulit,” ujar Ruhut Sitompul yang dikutip Galajabar dari tayangan acara Mata Najwa, 11 Maret 2021.
Selain itu, Ruhut mengungkapkan bahwa dirinya kerap disebut oleh lawan politik SBY sebagai anjing penjaga SBY dan Partai Demokrat.
“Lawan politik mengatakan Ruhut Anjing Penjaga SBY dan Partai Demokrat,” ungkapnya.
Menurutnya, hal tersebut tidak dapat dipungkiri oleh berbagai pihak karena mereka telah menyaksikan bagaimana perjuangannya dahulu bersama Partai Demokrat di bawah kepemimpinan SBY.

Baca Juga: BANGGA! 7 Kota Terbersih di Indonesia Nomer 5 Bikin Kaget
Hali ini yang membuat Ruhut merasa sedih. Kesedihannya pun kian bertambah setelah dirinya mendapat kabar bahwa kini di Partai Demokrat sedang terjadi konflik antara 2 tokoh besar yakni Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Selain itu, Ruhut mengaku bahwa dirinya sempat dihubungi via telepon oleh seseorang yang ingin mengadakan KLB.
Alasan seseorang tersebut menghubunginya karena dia menilai jika Ruhut memiliki kedekatan dengan Moeldoko.
Menurut Ruhut, seseorang tersebut menganggap bahwa Moeldoko layak untuk dijadikan sebagai Ketum Partai Demokrat karena menurut mereka Moeldoko merupakan sosok yang mampu menyelamatkan Partai Demokrat.

Baca Juga: Heboh! Kubu Moeldoko Bongkar Video SBY Bukan Pendiri Demokrat, Refly Harun: Jadi, Ini tuh Bahasa Polaid
Setelah mendapatkan panggilan telepon tersebut, Ruhut menyebut bahwa KLB tersebut tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
“Saya orang hukum, saya tahu AD/ART,” tegasnya.
Kemudian Ruhut langsung menghubungi Moeldoko via telepon.
Melalui sambungan telepon tersebut, Moeldoko mengaku bahwa dirinya tidak ingin menjadi Ketum Partai Demokrat karena pada saat itu Moeldoko tengah mendapatkan tugas berat yakni membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengatasi pandemik Covid-19.
Ketika disinggung perihal alasan Moeldoko menerima jabatan Ketum Partai Demokrat, Ruhut mengaku bahwa Moeldoko semut.

Baca Juga: Sejarah Berdirinya Kota Tasikmalaya
“Semut saja diinjak gigit apalagi Moeldoko,” ungkapnya.
“Siapa yang menginjaknya?,” tanya Najwa Shihab.
“Saya di salah satu TV di adu dengan Andi Mallarangeng. Saya garis bawahi cabut kata-kata anda,” tegas Ruhut.
Menurutnya, pernyataan tersebut telah disampaikan Andi Mallarangeng menyinggung langsung Moeldoko dan Jokowi.
Sebelumnya, Sekretaris Majelis Tinggi DPP Demokrat Andi Mallarangeng mengungkapkan bahwa upaya kudeta yang dilakukan Moeldoko kepada AHY merupakan cara-cara orde baru. ***

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah