Banjir Bandang Terjang Flores Timur, 23 Warga Dilaporkan Meninggal Dunia

- 4 April 2021, 16:27 WIB
Banjir bandang melanda Kabupaten Flores Timur pada Minggu, 4 April 2021 pukul 01.00 Wita.
Banjir bandang melanda Kabupaten Flores Timur pada Minggu, 4 April 2021 pukul 01.00 Wita. /bpbd/



GALAJABAR - Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebut jika banjir bandar terjadi pada Minggu dini hari pukul 01:00 WIT yang mengakibatkan sebanyak 23 orang dinyatakan meninggal dunia.

Hingga pukul 11.45 WIB, BPBD setempat melaporkan korban meninggal sebanyak 23 jiwa, sembilan orang luka-luka, dan dua orang lainnya masih dalam pencarian.

Selain itu, BPBD Kabupaten Flores Timur melaporkan sebanyak 49 KK (kepala keluarga) terdampak, 20 korban meninggal, dan 5 orang luka yang teridentifikasi di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng.

Baca Juga: Innalillahi, Flores NTT Diterjang Banjir Bandang hingga Longsor, Puluhan Orang Belum Ditemukan

Selain itu, tiga korban meninggal lainnya berhasil ditemukan di Desa Oyangbarang, Kecamatan Wotan Ulumado.

Sementara itu, sebanyak dua warga masih dilaporkan hilang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, dan empat warga luka-luka dirawat di puskesmas setempat.

Untuk kondisi cuaca di wilayah tersebut, dilaporkan tengah diguyur hujan disertai angin kencang.

Baca Juga: Link Streaming Ikatan Cinta 4 April 2021 Malam Ini Tayang Jam 21.00 WIB: Andin Rela Nyebur untuk Mama Rosa

BPBD melaporkan puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng bahkan terdapat rumah warga sekitar yang hanyut terbawa arus banjir.

Tidak hanya rumah warga, akibat bencana tersebut ditemukan jembatan putus di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur.

Pihak pemerintah daerah telah melakukan rapat terbatas yang melibatkan Bupati, TNI, Polri dan instansi terkait dan membangun posko penanganan darurat.

Baca Juga: Kasus Habib Rizieq Shihab, Andi Arief : Sudah Waktunya Prabowo Bicara Soal Keadilan

Sejumlah kendala di lapangan yang diidentifikasi petugas BPBD, yaitu akses menuju lokasi melalui jalur laut ke Pulau Adonara tengan terhambat lantaran hujan, angin, dan gelombang yang tinggi.

Kondisi tersebut mengakibatkan pelayaran tidak diperbolehkan oleh otoritas setempat.

BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Flores Timur dan memantau penanganan darurat.

Baca Juga: Jokowi, Prabowo hingga Bamsoet Hadir di Pernikahan Atta-Aurel, Cholil Nafis Heran serta Ajukan 3 Pertanyaan

BMKG memperkirakan adanya potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia.

Dalam sepekan kedepan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga deras diprediksi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.

Sementara itu, potensi hujan dengan intensitas sangat deras diprediksi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: 5 Manusia Tertua di Dunia, Sudah Melewati Berbagai Perang dan Salah Satunya dari Indonesia

Potensi angin kencang diprakirakan terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT hingga Sulawesi Selatan. (Penulis: Sartika Rizki Fadilah)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x