Klaim Pemerintah Punya Rp11.000 Triliun di Luar Negeri, Said Didu: Sudah 5 Tahun Segera Buka Buat Bayar Utang

- 8 April 2021, 14:58 WIB
Muhammad Said Didu
Muhammad Said Didu /

GALAJABAR - Utang Indonesia memang sangat seru untuk dibahas, mengingat banyak perbedaan pendapat dikalangan pemerintah dan para pengamat ekonomi politik.

Saat ini utang Indonesia diduga sudah mencapai lebih dari Rp10.000 triliun. Hal itu diungkapkan oleh Musni Umar beberapa hari yang lalu.

Musni Umar mengatakan bahwa dirinya sempat bertemu dengan seorang politisi yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Anggaran (Waka Banggar) DPR RI.

Baca Juga: Soal Anies Baswedan Didemo Massa yang Mengatasnamakan HMI MPO, Ferry Koto: Justru Menaikkan Popularitas Dia

Pada pertemuannya itu, politisi tersebut mengungkapkan kepada Musni Umar bahwa utang indonesia sudah mencapai angka Rp10.000 triliun.

Hal itu mencakup dari tiga bidang yakni pemerintah, BUMN, dan swasta.

Dalam hal ini, pemerintah berada paling tinggi dengan utang mencapai Rp 6.000 triliun. Sedangkan BUMN dan swasta masing-masing mempunyai utang sebesar Rp 2.000 Triliun.

Baca Juga: Comeback di Sinetron Keajaiban Cinta, Ini Potret Terbaru Aliando Syarief

Sementara itu, 5 tahun yang lalu, pemerintah pernah mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki tabungan uang yang disimpan di luar negeri sebanyak Rp11.000 triliun.

Dilansir dari situs Sekretariat Kabinet, hal itu diungkapkan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara sosialisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty di Hotel Clarion, Makassar, Jumat 25 November 2016.

Presiden Jokowi mengatakan, di tengah negara menghadapi tekanan ekonomi global, namun uang bangsa Indonesia masih banyak sekali yang disimpan di luar negeri.

Baca Juga: Permintaan Sri Mulyani ke Ekonom Islam, Rocky Gerung: Disingkirkan Secara Politik, Dirangkul Secara Ekonomi

"Ternyata uang bangsa Indonesia yang berada di bawah bantal, di bawah kasur, dan yang disimpan di luar negeri masih banyak sekali," ujarnya, dikutip Galajabar, Kamis, 8 April 2021.

Ia pun menyebut bahwa uang bangsa Indonesia yang disimpan di luar negeri itu kurang lebih berjumlah Rp11.000 triliun.

Tak hanya itu Presiden Joko Widodo juga mengatakan uang sebanyak Rp11.000 triliun tersebut datanya ada di kementerian.

Baca Juga: Penerima Kartu Prakerja Tak Manfaatkan Dana Pelatihan, Jabar Terus Intens Lakukan Sosialisasi

"Data yang ada di kementerian ada kurang lebih Rp11.000 triliun," ungkapnya.

Kini, sudah 5 tahun berlalu, namun data terkait uang Rp11.000 triliun tersebut belum pernah dibuka pemerintah ke publik.

Pernyataan 5 tahun lalu yang tak pernah diungkap datanya sampai sekarang itulah, membuat salah satu tokoh yakni Muhammad Said Didu kembali mengingatkan pemerintah untuk membuka data tersebut.

Said Didu mengingatkan pemerintah melalui akun Twitter pribadinya , Rabu 7 April 2021.

Baca Juga: 8 Provinsi Baru di Indonesia Tak Lama Lagi Akan Disahkan Oleh Pemerintah!

Mantan sekretaris kementerian BUMN itu menuliskan kutipan retweet sebuah postingan sekretariat kabinet yang 5 tahun lalu mengunggah pernyataan Presiden Joko Widodo tersebut.

Menurutnya, pernyataan Presiden Joko Widodo terkait uang bangsa Indonesia yang disimpan di luar negeri sebanyak Rp11.000 triliun hingga saat ini datanya belum juga dibuka.

"Sudah 5 tahun tapi blm dibuka datanya," tulisnya.

 
Tak hanya mengingatkan kembali, Said Didu juga menegaskan kepada pemerintah untuk segera membuka data uang Rp11.000 triliun yang disimpan di luar negeri tersebut.

Baca Juga: Pelaksanaan Musda X Garut Carut-marut , Tokoh Partai Golkar Garut Dukung Langkah Konsolidasi Partai

Karena menurutnya uang sebanyak itu bisa digunakan untuk membayar utang Indonesia yang sudah tembus mencapai Rp10.000 triliun.

"Segeralah dibuka buat bayar utang," tegasnya. (Penulis: Hari Priyadi)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x