JK dan Surya Paloh Berduet di Pilpres 2024, Pengamat Hukum: Tapi Sesungguhnya Masih Kurang

- 16 April 2021, 18:59 WIB
Kolase foto JK dan Surya Paloh
Kolase foto JK dan Surya Paloh /Instagram @jusufkalla/Twitter @NasDem/

GALAJABAR – Pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun menyebut bahwa duet antara eks Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) dengan Ketua Umum (Ketum) NasDem, Surya Paloh pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 cukup masuk akal.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena JK dan Surya Paloh pernah memiliki kedekatan spesial pada saat momen persaingan merebut jabatan Ketum Golkar di Musyawarah Nasional (Munas) yang diadakan di Riau beberapa tahun silam.

“Waktu itu Aburizal Bakrie berhadapan dengan Surya Paloh. Konon, mereka didukung oleh presiden dan wakil presiden,” ujar Refly Harun yang dikutip galajabar dari kanal Youtube Refly Harun, Jumat 16 April 2021.

Baca Juga: Pembentukan CDOB KBT Jalan di Tempat, Asep Juarsa : Butuh Dukungan Pemkab Bandung

“Surya Paloh didukung JK, tetapi Aburizal Bakrie yang menteri SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) didukung oleh Presiden SBY,” ungkapnya.

Pada munas tersebut, Aburizal Bakrie terpilih menjadi Ketum Golkar. Sejak saat itulah Surya Paloh mulai mendirikan Partai NasDem.

“Partai Nasdem sendiri pada tahun 2014 ikut Pemilu, kemudian pada tahun 2019 berhasil menjadi juara 4 dengan 59 kursi,” tuturnya.

Baca Juga: Berkat Doa Rafathar Setiap Hari, Nagita Slavina Hamil Anak Kedua!

Selain Munas, Surya Paloh dan JK  juga memiliki kedekatan karena mereka pernah berada dalam satu partai yang sama yakni Golkar.

“Kita tahu bahwa Surya Paloh adalah salah satu calon presiden hasil dari konvensi Partai Golkar. Namun, pada waktu itu kalah dengan Wiranto,” ungkap Refly Harun.

“Waktu itu calonnya ada Prabowo, ada Akbar Tanjung,” tambahnya.

Oleh karena itu, Refly menegaskan bahwa bukan hal yang tidak mungkin bagi JK dan Surya Paloh berduet untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju di Pilpres 2024.

Baca Juga: Rezim Jokowi Sudah Jauh dari Nawacita, Mardani: Menunjukkan Lemahnya Pemerintah

“Mereka tentunya mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden, tapi jangan lupa juga jika digabungkan dengan PKS maka sesungguhnya masih kurang karena PKS 50 kursi, Nasdem 59 kursi. Masih kurang 6 kursi,” pungkasnya.

Sebelumnya telah diberitakan, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyebut, JK pernah secara terang-terangan pernah memberi dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Tidak hanya di situ, JK juga turut menggandeng Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Mohamad Sohibul Iman yang pada saat itu menjadi Presiden PKS untuk mendukung Anies Baswedan.

Baca Juga: #5MenitAja Boy Wiliiam, Raisa : Untung Hamish Ganteng Soalnya Anak Gue Mirip Hamish!

Selain itu, Ujang juga menyebut, JK juga memiliki kedekatan dengan Surya Paloh.

Di sisi lain, Ujang juga turut memperkirakan bahwa PKS merupakan salah satu partai yang berpotensi mendukung Anies di Pilpres 2024.

Hal tersebut dapat terlihat dengan tindakan PKS yang selalu konsisten membela Anies Baswedan ketika dirinya mendapatkan serangan atas kebijakan-kebijakannya di saat memimpin DKI Jakarta. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x