Said Didu Soroti Orang yang Sering Teriak Pancasilais, Tapi Diam Ketika Pancasila Dihilangkan dari Pendidikan

- 18 April 2021, 15:03 WIB
Pengamat politik, Muhammad Said Didu. /tangkapan layar youtube/ Indonesia Lawyer Club/
Pengamat politik, Muhammad Said Didu. /tangkapan layar youtube/ Indonesia Lawyer Club/ /

GALAJABAR - Pengamat politik, Muhammad Said Didu menanggapi dugaan hilangnya Pancasila dan bahasa Indonesia dari kurikulum sekolah.

Said Didu pun menyoroti orang-orang yang selama sering berteriak paling pancasilais tapi diam seribu bahasa ketika isu ini naik ke permukaan.

Hal itu disampaikan Said Didu melalui akun Twitter pribadinya, Ahad, 18 April 2021.

Baca Juga: Hati-hati! 5 Hal Remeh Ini Ternyata Bisa Jadi Penyebab Banyak Wanita Masuk Neraka, Naudzubillah..

Said Didu mengatakan, hilangnya Pancasila dari kurikulum pendidikan dan Peraturan Presiden No. 57 Tahun 2021 itu sangat tidak logis.

Karena menurutnya proses pembuatan peraturan presiden (PP) membutuhkan waktu yang sangat panjang dan perlu dibahas dengan teliti.

Ia pun menilai alasan karena lupa sangat tidak masuk akal terkait hilangnya Pancasila dari mata pelajaran pendidikan.

Baca Juga: Heboh! Youtuber Ini Mengaku Sebagai Nabi ke-26, Aktivis ProDem: Itu Bisa Berdampak pada Kerusuhan Agama

"Tidak logis kalau hilangnya  pljrn Pancasila krn lupa," ujarnya, dikutip Galajabar, Ahad, 18 April 2021.

Selain itu Said Didu, juga menguraikan tahapan-tahapan dalam proses pembuatan PP yang menurutnya membutuhkan proses yang sangat panjang.

Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan PP menurut Said Didu diawali dari ampres pembuatan PP hingga minta tanda tangan Presiden.

Baca Juga: Moeldoko Akan Tempuh ‘Jalan Tikus’ untuk Kudeta AHY, Politisi Demokrat: Semoga Allah Beri Kemenangan Untuk AHY

"Proses pembuatan PP sangat panjang dan dibahas lintas K/L dg urutan 1) ampres pembuatan PP, 2) draft dari K/L png jwb, 3) kirim ke setneg, 4) persetujuan pembahasan lintas K/L, 5) paraf menteri terkait, 6) minta ttd Presiden," ungkapnya.

Tak hanya itu, Said Didu juga menyinggung orang-orang yang selama ini sering berteriak paling pancasilais tapi saat ini diam seribu bahasa.

Menurutnya, ketika Pancasila dihilangkan dari mata pelajaran sekolah, orang-orang yang sering berteriak paling pancasilais tersebut justru tidak terdengar suaranya.

Baca Juga: 6 Fakta Mengejutkan Zhongli, Sang Archon Geo di Genshin Impact

"Klean teriak SAYA Pancasila. Saat Pancasila dihilangkan dari mata pelajaran sekolah klean diam," sindirnya.

Disinyalir sindiran tersebut ditujukan kepada pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi.

Karena Presiden Jokowi lah yang pertama menggaungkan kata-kata terkait 'saya pancasila'.

Baca Juga: Sudah Cetak Tiga Gol untuk Persib, Frets Butuan Incar Gelar Top Skor Piala menpora

Hal itu pun membuat Said Didu berang dan menegaskan jika mau ngibulin harus lebih cerdas sedikit supaya tujuannya tercapai.

"Kalau mau ngibul, mohon yg cerdas dikitlah," tandasnya. (Penulis: Hari Priyadi)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah