Pesan Gus Miftah untuk Nanggala 402: Hanya Satu Kertas yang Tidak Bisa Dilihat Manusia yaitu Akta Kematian

- 25 April 2021, 17:11 WIB
Pendakwah tanah air Gus Miftah berikan pesan menyentuh untuk Nanggala 402. /instagram.com/gusmiftah/
Pendakwah tanah air Gus Miftah berikan pesan menyentuh untuk Nanggala 402. /instagram.com/gusmiftah/ /

GALAJABAR - KRI Nanggala 402 resmi dinyatakan tenggelam oleh pihak TNI pada Sabtu 24 April 2021 kemarin.

Hal itu buntut ditemukannya bukti-bukti otentik berupa barang-barang seperti pipa pendingin dan alat salat yang diduga milik anggota KRI Nanggala 402.

Dari pernyataan TNI tersebut, membuat publik berbondong-bondong mengucapkan dukacita dan memberikan doa kepada semua prajurit yang berada pada KRI Nanggala 402 tersebut.

Baca Juga: Dua Pekan Menjelang Hari Raya Idulfitri, Warga Kota Cimahi Mulai Berburu Baju Baru

Salah satu pendakwah tanah air yakni Gus Miftah turut menyampaikan dukacitanya atas apa yang terjadi dengan KRI Nanggala 402.

Ia pun memberikan pesan menohok perihal kehidupan dan kematian untuk para prajurit terbaik bangsa yang gugur dalam masa baktinya untuk negeri.

Hal itu disampaikan Gus Miftah melalui akun Instagram pribadinya, Ahad, 25 April 2021.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Gepeng dan Manusia Karung Menyerbu Kota Cimahi, Apa Kata Plt. Wali Kota?

Menurut Gus Miftah, kehidupan kita di dunia ini layaknya seperti dikelilingi kertas-kertas, yang mana hampir semua dokumen kebutuhan manusia berasal dari kertas.

Gus Miftah mencontohkan dari akte lahir, ijazah, paspor, akta nikah, hingga uang bentuknya asalnya merupakan dari kertas.

"Pray for nanggala 402, akte lahir adalah kertas, ijazah juga kertas, akte nikah kertas, paspor kertas, surat kepemilikan rumah juga kertas, uang juga kertas, kehidupan kita layaknya hanya dikelilingi kertas-kertas," ujarnya, dikutip Galamedia, Minggu 25 April 2021.

Pendakwah yang kerap dijuluki presiden para pendosa itu juga menyampaikan, seiring berjalannya waktu kertas-kertas tersebut semuanya robek hingga kemudian dibuang dan dibakar.

Baca Juga: Bambang Soesatyo Unggah Momen Haru Sebelum Awak KRI Nanggala 402 Bertugas: Selamat Jalan Patriot Bangsa

Tak sampai di situ, Gus Miftah seolah memberikan pesan tersembunyi dengan mempertanyakan berapa banyak orang yang bersedih karena kertas-kertas yang dimilikinya itu.

Juga menurut Gus Miftah, berapa banyak orang-orang yang akhirnya bahagia dengan kertas-kertas yang dimilikinya tersebut.

"Seiring waktu berlalu, semua dirobek, kemudian dibuang dan dibakar. Berapa banyak orang bersedih karena 'kertas-kertas' yang dimilikinya dan berapa banyak orang begitu bahagia dengan 'kertas-kertas' yang dimilikinya," tuturnya.

Baca Juga: Tidak Blackout! KRI Nanggala 402 Sempat Kirim Sinyal Tempur, Aktivis: Ditenggelamkan atau Tenggelam?

Dan benar saja pesan menohok dari Gus Miftah muncul setelahnya menyangkut soal nasehat antara kehidupan dan kematian.

Menurutnya dari semua dokumen yang berbentuk kertas tersebut, hanya ada satu kertas yang tidak bisa dilihat oleh manusia.

Satu lembar kertas yang tidak bisa dilihat oleh manusia tersebut, dikatakan Gus Miftah adalah sebuah akta kematian.

Baca Juga: Pilgub Jabar Masih Dua Tahun Lagi: Sejumlah Politikus Perempuan Mulai Bermunculan

"Tetapi, ada 1 (satu) lembar kertas yang tidak mungkin dilihat oleh manusia itu sendiri yaitu, 'AKTE KEMATIAN' nya sendiri," kat Gus Miftah," kata Gus Miftah.

Tentunya pesan menohok dari Gus Miftah tersebut, bukan hanya untuk para korban dan keluarga besar prajurit yang berada di KRI Nanggala 402.

Pesan tersebut ditujukan untuk semua umat manusia yang mana Gus Miftah memberikan nasihat terkait misteri kematian yang tidak dapat diduga-duga.

Baca Juga: Didik J. Rachbini Bongkar Misteri Rezim Jokowi: Evolusi Kekuasaan dari Bandit Jadi Negarawan

Jika diteliti lebih lanjut, benar saja apa yang dikatakan Gus Miftah tersebut, mengingat sampai saat ini tidak ada yang tau kapan ajal seseorang bisa terjadi.

Termasuk para prajurit terbaik bangsa yang berada di KRI Nanggala 402, mereka juga tidak mengetahui bahwa ajalnya akan tiba secepat ini.

Untuk itu Gus Miftah meminta semua masyarakat agar mendoakan para korban yang berada di KRI Nanggala 402 tersebut.

Baca Juga: Penuh Haru, Jansen Sitindaon Unggah Video Gugur Bunga: Terima Kasih KRI Nanggala 402 Telah Berbakti Sampai

"Untuk semua korban alfatihah," tandasnya.

Seperti diketahui, KRI Nanggala 402 hilang kontak sejak Rabu 21 April 2021 pukul 03.00 WITA, setelah mengikuti latihan di perairan utara pulau Bali.

Selama tiga hari pihak TNI terus melakukan pencarian dibantu oleh negara-negara sahabat dan ISMERLO yang merupakan organisasi tanggap penyelamat kapal selam.

Sabtu 24 April 2021 kemarin, pihak TNI memberikan pernyataan jika KRI Nanggala dinyatakan telah subsunk yang berarti kapal tersebut sudah tenggelam. (Penulis: Hari Priyadi)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x