Muncul Gerakan Demonstrasi Anti Agresi di Negara Israel, Rezim Netanyahu Dinilai Kalah Dalam Pertempuran

- 19 Mei 2021, 22:00 WIB
Ketua Baitul Muslimin (Bamusi)
Ketua Baitul Muslimin (Bamusi) /Twitter/@zuhairimisraw/

GALAJABAR- Penyerangan yang dilakukan secara terus menerus oleh tentara Israel terhadap Palestina telah menyita perhatian dunia.

Dunia telah mengecam atas tindakan keji Israel yang membombardir pemukiman Palestina dan menyebabkan jatuhnya ratusan korban dari kalangan sipil.

Ketika tentara Israel terus-terusan melakukan serangan masif kepada Palestina, di saat yang bersamaan masyarakat di berbagai dunia justru mengecam tindakan keji tersebut.

Baca Juga: Pemkot Cimahi Putusksn Memperpanjang PPKM hingga 31 Mei 2021

Masyarakat di berbagai belahan dunia ramai-ramai turun ke jalan hanya untuk menyuarakan dan mendukung hak-hak warga Palestina.

Ketua Baitul Muslimin (Bamusi) yakni Zuhairi Misrawi atau yang akrab disapa Gus Mis, menyebut dunia telah bersatu menentang Israel.

Melalui akun Twitter pribadinya, Gus Mis juga menilai Israel sudah salah kaprah dengan menganggap agresi dan manuvernya di Palestina akan mendapat dukungan dari dunia.

Baca Juga: Komisi V: Sistem PPDB 2021 Harus di Evaluasi

"Israel menganggap agresi dan manuvernya di Palestina akan mendapatkan dukungan dari dunia, tapi justru Dunia bersatu menentang Israel," ujarnya, dikutip Galamedia, Rabu 19 Mei 2021.

Gus Mis juga menuturkan bahwa dalam penyerangan terhadap Palestina, Israel telah menggunakan buzzer di media sosial.

Akan tetapi dikatakan Gus Mis, hati nurani tak bisa dikalahkan dan berani menolak agresi dan penjajahan Israel.

Ia menegaskan bahwa hati nurani masyarakat di berbagai belahan dunia telah memenangkan perlawanan dengan menentang kekejaman Israel.

Baca Juga: PKK Kabupaten Bandung Gelar Silaturahmi Virtual, Hj. Emma : Kita Bina Desa Tertinggal

"Israel juga gunakan buzzer di media sosial. Namun, hati nurani yang menolak agresi dan penjajahan Israel akhirnya memenangkan perlawanan menentang penjajahan," tuturnya.

Selain itu, Gus Mis juga menyinggung terkait anak-anak muda di Tepi Barat, Palestina yang mulai turun ke jalan untuk menyampaikan pesan menentang agresi Palestina.

Menurut Gus Mis, gerakan anak muda di Tepi Barat tersebut akan menjadi sebuah awal dari solidaritas Palestina secara menyeluruh.

Baca Juga: Istana Buka Suara Soal Provinsi Padang, Susi Pudjiastuti Mendadak Beri Pujian: Ini Sangat Bagus!

Ia pun menegaskan bahwa munculnya gerakan anak muda yang menentang agresi Israel di Tepi Barat itu, membuat negara zionis tersebut tidak mempunyai alasan lagi menggaungkan narasi Hamas.

"Anak-anak muda di Tepi Barat mulai turun ke jalan dan menyampaikan pesan menentang agresi Israel. Gerakan anak muda di Tepi Barat ini akan menjadi awal dari solidaritas Palestina dari dalam Palestina. Israel tidak akan punya alasan lagi untuk menggunakan narasi Hamas," ungkapnya.

Seperti diketahui, Israel mengklaim alasan menyerang Palestina karena kelompok Hamas yang melakukan serangan terlebih dahulu.

Namun dunia sudah mengetahui bahwa Israel lah yang lebih dulu menyerang Palestina dengan melakukan serangan terhadap warga muslim yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga: Sebut 'Provinsi Padang', Jokowi Dibela Politisi PSI, Kader Demokrat: Jadi Makin Terlihat Minim Wawasan

Lebih lanjut, Gus Mis menyampaikan bahwa saat ini di Israel sudah muncul gerakan-gerakan demonstrasi anti agresi Israel ke Palestina.

Dari munculnya gerakan demonstrasi yang menentang agresi Israel di dalam negerinya sendiri, Gus Mis menilai bahwa hal ini tentunya merupakan yang paling menarik.

"Di Israel sudah muncul demonstrasi anti-agresi Israel ke Gaza dan Tepi Barat. Ini perkembangan menarik," lanjutnya.

Tak hanya itu, Gus Mis menilai bahwa munculnya gerakan demonstrasi anti agresi di negara Israel, menandakan bahwa rezim Netanyahu mulai kehilangan legitimasi dan moralitasnya.

Baca Juga: Kader PKK di Cimahi Jemput Warga Lansia untuk Divaksin Covid-19

"Rezim Netanyahu mulai kehilangan legitimasi dan moralitasnya," katanya.

Bahkan ia pun menegaskan bahwa media-media Israel juga menilai rezim Netanyahu telah mengalami defisit moral, yaitu kalah dalam pertempuran.

"Media-media Israel juga menilai rezim Netanyahu telah mengalami defisit moral, kalah dalam pertempuran," pungkasnya.

Netanyahu diduga telah kehilangan popularitasnya pasca pemilu Israel beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga: Ternyata, Lucinta Luna Pernah Dibohongin Cewek yang Mengaku Cowok

Untuk menaikan lagi popularitasnya, maka Netanyahu memilih jalan perang dengan menyerang Palestina.

Namun, apa yang dilakukan rezim Netanyahu itu merupakan suatu hal yang sangat fatal dan kesalahan besar.

Mengingat dari penyerang yang dilakukannya terhadap Palestina, justru Israel tidak mendapatkan apresiasi dari masyarakat dunia.

Masyarakat dunia telah terbuka hati nuraninya, mereka berbondong-bondong memenuhi jalanan di negaranya masing-masing demi membela hak-hak Palestina.

Baca Juga: Bupati Bandung Janji Proses Perizinan Bagi Pabrik Dipercepat, Ini Syaratnya

Bahkan tak sedikit dari mereka yang turun ke jalan terlibat bentrokan dengan massa pendukung Israel.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x