Heboh Bocornya 279 Juta Data Peserta BPJS, Waspada Sindikat Vaksin Covid-19 dan Produk Farmasi

- 27 Mei 2021, 14:04 WIB
Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan.
Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan. /dok pribadi

GALAJABAR - Munculnya pemberitaan terkait bocornya 279 juta data peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengehohkan publik Tanah Air.

Sorotan juga datang dari Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan. Ia meminta pemerintah untuk mewaspadai potensi munculnya sindikat vaksin Covid-19 dan produk farmasi.

Farhan berharap langkah konkret secepatnya dilakukan. Apalagi saat ini sudah ada pengakuan dari BPJS atas peretasan tersebut.

"Ini harus benar-benar dikawal. Di masa pandemi, BPJS Kesehatan pasti menyimpan data pasien Covid-19. Sangat mungkin, data yang dicuri itu berkait dengan vaksin atau sindikat obat-obatan," kata Farhan dalam keterangan persnya, Kamis, 27 Mei 2021.

Baca Juga: Demi Capai Angka 7 Persen, Jokowi Siapkan Dana Segini untuk Ekonomi Nasional

Farhan menilai, munculnya kasus tersebut harus menjadi momentum untuk mengevaluasi kompetensi pihaknyang menangani urusan IT. Di mata Farhan, data warga negara merupakan sektor strategis.

"Data warga negara yang bocor hingga dapat diperjualbelikan menjadi saksi. Apalagi data kesehatan WNI, ini sangat strategis," ungkapnya.

Ia pun memberikan saran agar ada analisa mendalam dan teliti untuk mengetahui alasan peretas menyasar BPJS yang bagi orang awam mungkin tidak penting.

"Perlu diteliti kemungkinan orang dalam terlibat dalam peretasan," katanya.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x