Soal WNI Dilarang Masuk Arab Saudi, Rizal Ramli: Bukan karena Covid-19, Tapi Ada Tagihan-tagihan

- 2 Juni 2021, 16:55 WIB
Ekonom Senior Rizal Ramli.
Ekonom Senior Rizal Ramli. /Twitter.com/ @RamliRizal//

GALAJABAR – Rizal Ramli turut memperhatikan dan memberikan tanggapan perihal kebingungan Menteri Agama (Menag) terkait alasan dilarangnya WNI untuk masuk ke Arab Saudi.

Tanggapan tersebut disampaikan Rizal Ramli di dalam sebuah video berdurasi 1 menit 32 detik. Tidak hanya sendiri, Rizal Ramli juga ditemani oleh pelawak senior, Dedi Gumelar alias Dedi Miing Bagito.

Di dalam video tersebut, Miing mengaku heran dengan adanya larangan WNI masuk ke Arab Saudi.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Potensi Tsunami 29 Meter di Wilayah Jawa Timur, Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Daerah

Pasalnya, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Menurut Miing, hal tersebut dapat dibuktikan dengan besarnya jumlah jemaah haji asal Indonesia dari tahun ke tahun.

“Negara lain boleh masuk ke Arab Saudi untuk haji. Kebayang gak dalam sejarah peradaban Indonesia? Negara yang mayoritas Islam terbanyak di dunia, tapi tidak bisa melakukan ibadah haji,” ucap Miing dalam video yang diunggah akun Twitter @tijabar, 2 Juni 2021.

“Ketidakhadiran jemaah haji asal Indonesia itu bukan masalah kecil untuk Arab Saudi,” sambungnya.

Baca Juga: Link Streaming Buku Harian Seorang Istri 2 Juni 2021: Makin Panas! Kevin Tak Mengaku hingga Buat Pasha Emosi

Menanggapi hal tersebut, Rizal Ramli menyebut jika larangan WNI masuk ke Arab Saudi itu tidak hanya disebabkan masalah Covid-19 semata, melainkan terdapat beberapa tagihan yang belum dibayar pemerintah.

“Kita dilarang ke Arab Saudi itu bukan karena Covid-19, tapi ada tagihan-tagihan yang harus dibayar. Pemerintah Indonesia belum bayar,” ucap ekonom senior ini dalam video yang sudah ditonton sebanyak hampir 44 ribu kali hingga 2 Juni 2021 pukul 15.41 WIB.

Menurutnya, masalah larangan WNI masuk ke Arab Saudi itu merupakan sebuah masalah yang luar biasa.

Baca Juga: Masya Allah, 7 Ciptaan Allah Ini Tidak Akan Hancur Saat Kiamat Terjadi, Apa Saja Ya?

“Sebetulnya masalah haji ini sudah luar biasa. Saya tadi pagi baca berita, kaget saya. 95 persen dana penjaminan nasabah di LPS dibelikan obligasi pemerintah,” ungkap Rizal Ramli.

“Wah! Bahaya banget ini, karena waktu krisis, banyak nasabah yang pindah ke bank yang lebih bonafit. Nah, nanti kalo ada bank yang collaps, udah rontok, ternyata dana jaminannya udah abis. Ini pengelolaan negara super amburadul,” lanjutnya.

“Pasti cetak uang nih?,” tanya Miing.

“Ya,” respon Rizal Ramli sambil tertawa.

Baca Juga: Soroti Donasi UAH untuk Palestina, Haris Pertama: Dia Islam Aliran Apa ya?

Usai melihat fenomena semacam itu, Rizal Ramli menduga jika dana LPS dan dana haji itu telah dimanfaatkan pemerintah untuk proyek infrastruktur.

“Dana haji itu udah ditilep buat infrastruktur. Kemudian dana LPS juga sama buat infrastruktur. Ini cepat atau lambat masalah dana haji ini akan menjadi masalah besar,” jelas pria yang lahir di Padang, 10 Desember 1954 ini.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pengganti Indroyono Soesilo ini menegaskan bahwa pemanfaatan dana haji untuk proyek infrastruktur itu telah menunjukkan bahwa pemerintah sudah tidak amanah kepada rakyat.

Baca Juga: Manfaat Pole Dance yang Sedang Tren di Kalangan Seleb

“Dan yang penting itu, mereka itu udah enggak amanah sama rakyat,” pungkasnya.

Sebelumnya, otoritas penerbangan Arab Saudi telah mengeluarkan izin masuk untuk sebelas negara yakni Swiss, Portugal, Jerman, Irlandia, Italia, Uni Emirat Arab, Swedia, Prancis, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

Menanggapi hal tersebut, Menag Yaqut Cholil Qoumas merasa bingung dengan keberadaan izin masuk Arab Saudi tersebut.

Pasalnya, pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini menyebut jika pihaknya belum mengetahui alasan Indonesia tidak diberikan izin masuk Arab Saudi. ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah