Kasus Pelecehan Gofar Hilman, Teddy Gusnaidi Sebut Bisa Saja Pihak Pria yang Menjadi Korban, Bukan Perempuan

- 10 Juni 2021, 14:26 WIB
Teddy Gusnaidi soroti dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Gofar Hilman.
Teddy Gusnaidi soroti dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Gofar Hilman. /Kolase foto Instagram/@teddygusnaidi dan Twitter/@pergijauh/

Lebih lanjut Andy mengatakan, kerap kali kejadian seperti ini yang disalahkan adalah korban. Ada yang menyalahkan korban karena latar belakang, gerak-gerik, busana, dan lainnya.

“Reaksi yang paling sering adalah penyangkalan dan menyalahkan korban. Apalagi dalam kasus pelecehan seksual, latar belakang korban, gerak-gerik, busana dan ruang pergaulannya kerap dijadikan pembenar pada sikap penyangkalan dan menyalahkan perempuan korban,” jelasnya.

Baca Juga: Kritik Soal Pajak Sembako, Anggota DPR: Tingkat Kemiskinan Bertambah, Kok Kebutuhan Pokok Mau Dipajakin?

Menanggapi hal ini, eks politikus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi mengatakan, sebaiknya Komnas Perempuan tidak mengatakan gadis tersebut sebagai korban, karena belum ada faktanya.

Karena menurutnya, bisa saja lelakinya yang menjadi korban, sehingga jangan membuat pernyataan yang menyudutkan satu pihak.

Hal ini ia sampaikan melalui akun Twitternya @TeddyGusnaidi, hari ini, Kamis, 10 Juni 2021.

Baca Juga: Tagar #RezimBangkrut Menggema Usai Kebijakan Sembako Kena PPN, Netizen : Detik-detik Kehancuran Negeri

“@KomnasPerempuan sebaiknya tdk menyebutkan sang wanita sebagai korban, krn blm ada fakta hukum si wanita menjadi korban. Bisa sj laki2nya yg menjadi korban bisa jg memang wanitanya yg menjadi korban. Jgn membuat statement yg menyudutkan salah satu pihak @pergijauh @quweenjojo,” tulisnya.

Lebih jauh ia mengatakan, Komnas Perempuan bukan aparat hukum sehingga tidak bisa mengadili atau memutuskan kasus.

“@KomnasPerempuan bukan aparat hukum yang bisa mengadili dan memutuskan sebuah kasus sehingga tidak bisa juga dengan mudah memberi label ke salah satu pihak sebagai korban. Karena bisa saja yang menjadi korban adalah pihak lain. @pergijauh @quweenjojo,” katanya. (Penulis: Muhammad Ibrahim)***

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah