Network
Melalui akun Twitter pribadinya, Rizal Ramli mengatakan, para BuzzerRP tersebut sengaja dipelihara oleh pejabat-pejabat yang miskin prestasi dan juga koruptor.
Bahkan menurut Rizal Ramli, kondisi negara Indonesia yang dipenuhi BuzzerRP merupakan sampah demokrasi yang sesungguhnya.
Baca Juga: Tanpa Masker dan Jaga Jarak, 11 Ribu Wisudawan di Wuhan China Rayakan Kelulusan
"Inilah sampah demokrasi, yang dibayar oleh pejabat2 minim-prestasi dan koruptor," ujarnya, dikutip galajabar, Selasa 15 Juni 2021.
Banyaknya BuzzerRP yang dipelihara rezim, dikatakan Rizal Ramli semakin membuat mayoritas bangsa Indonesia menginginkan perubahan dan perbaikan.
Namun, keinginan akan perubahan dan perbaikan itu menurut Rizal Ramli tidak akan pernah terjadi karena gerakan bangsa yang tidak terorganisir dan tidak masif.
Baca Juga: Soroti Kondisi Internal PDIP, PKS Bakal Usung Ganjar Pranowo pada Gelaran Pilpres 2024 Mendatang?
"Mayoritas bangsa kita ingin perubahan dan perbaikan, tapi reaksi-nya sporadik, tidak terorganisir dan tidak masif," katanya.
Oleh karena itu, Rizal Ramli mengajak masyarakat Indonesia yang menginginkan perubahan dan perbaikan untuk turut serta bergerak secara masif di media sosial.
Hal itu harus dilakukan masyarakat Indonesia untuk menangkal serangan-serangan para BuzzerRP yang menyerang di media sosial.
"Mari kita masifkan di sosmed," ajaknya.
Baca Juga: Mantap! Pemkab Bandung Gratiskan Retribusi Kir Khusus Angkot
Selain itu, Rizal Ramli juga mengungkapkan jika BuzzerRP yang dipelihara negara jumlahnya cuma sedikit yaitu 100 ribu.
Akan tetapi, menurutnya satu akun dari 100 ribu itu, setiap harinya memproduksi postingan ilusi dan kebohongan sebanyak sepuluh kali.
Hal itulah yang menurut Rizal Ramli menimbulkan persepsi bahwa para BuzzerRP sangat kuat.
Baca Juga: Sudah Mengikuti Bimbingan Haji, 5 Calhaj Asal Kota Cimahi Tarik BPIH
"BuzzeRP hanya 100.000 tapi setiap orang harus produksi ilusi dan kebohongan 10x per hari. Ancer2 1 juta/hari. Itulah kesan kuat," pungkasnya.***
