Penghapusan Fasilitas Kartu Kredit Direksi Pertamina Dinilai Hanya Sensasi, Politisi ini Minta Ahok Mundur

- 17 Juni 2021, 18:09 WIB
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). /Instagram.com/@basukibtp/
GALAJABAR- Penghapusan fasilitas kartu kredit direksi Pertamina oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dikritik politisi Demokrat, Syahrial Nasution.

Syahrial Nasution menganggap apa yang dilakukan Ahok tersebut sudah biasa karena saat ini menurutnya adalah musim berpolitik para pejabat BUMN.

Melalui akun Twitter pribadinya, Syahrial Nasution menilai jika penghapusan kartu kredit direksi Pertamina itu hanyalah sensasi semata.

Baca Juga: Soroti Ucapan ‘Gak Takut Corona, Takut Allah’, Habib Husein Ja’far: Pemahaman Sains dan Agama yang Bermasalah

Kader Demokrat itu mengatakan alasan Ahok berani menghapus fasilitas kartu kredit direksi Pertamina itu dikarenakan ia telah gagal dan minim prestasi sehingga saat ini mencari sensasi.

"Musim berpolitik para pejabat BUMN. Karena miskin prestasi, lantas mencari sensasi," ujarnya, dikutip galajabar Kamis 17 Juni 2021.

Tak hanya mengkritik penghapusan fasilitas kartu kredit direksi Pertamina, Syahrial Nasution juga menyoroti perusahaan BUMN lainnya.

Baca Juga: Kasus Unlawful Killing Belum Juga Diproses, Refly Harun: Ini Kasus Paling Besar Dalam Pemerintahan Jokowi

Ia juga menyoroti aksi penolakan terima gaji dewan komisaris Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia yang disebutnya juga merupakan sensasi.

Syahrial Nasution menilai penghapusan fasilitas kartu kredit direksi Pertamina dan aksi tolak terima gaji dewan komisaris Garuda Indonesia, menurutnya bukanlah solusi yang tepat.

Menurutnya kedua aksi yang dilakukan oleh dua perusahaan BUMN itu tidak akan merubah nasib korporasi menjadi lebih baik.

Baca Juga: Kemenag Temui Dubes Saudi, Bahas Soal Penyelenggaraan Umrah dan Hubungan Diplomatik

"Ekspose penghapusan fasilitas Kartu Kredit direksi di Pertamina oleh Ahok dan tolak terima gaji dewan komisaris di Garuda, itu bkn solusi, tidak merubah nasib korporasi," ungkapnya.

Selain itu, Syahrial Nasution tampak sangat geram dengan aksi yang dilakukan para petinggi dua perusahaan BUMN tersebut yang dianggapnya hanya sensasi.

Namun, alih-alih memberikan kritikan berupa solusi, Syahrial Nasution justru meminta para petinggi di kedua BUMN tersebut untuk berhenti.

"Lebih baik kalo mereka berhenti," pungkasnya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Segera Berakhir, Bupati Bandung Ajak Masyarakat Doa Bersama

Seperti diketahui, Ahok yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Pertamina, melakukan penghapusan fasilitas kartu kredit direksi di perusahaan milik negara tersebut.

Penghapusan fasilitas kartu kredit di Pertamina itu dilakukan Ahok dengan tujuan supaya dapat membantu perusahaan berhemat.

Sementara itu, aksi penolakan gaji oleh dewan komisaris Garuda Indonesia juga bertujuan untuk memaksimalkan kondisi keuangan maskapai milik negara tersebut.

Baca Juga: Guru Besar Unair Buka Suara Soal Buzzer, Mustofa Nahrawardaya: Kalau Nuduh UAH Nilep Bantuan Palestina?

Diketahui saat ini kondisi keuangan pada Maskapai Garuda Indonesia sangat memprihatinkan.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah