Moeldoko Sebut Lalat Politik Kerap Menggangu Pemerintah, Demokrat: Artinya Istana Banyak Sampah

- 10 Juli 2021, 20:34 WIB
KSP Moeldoko
KSP Moeldoko /Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay/

GALAJABAR – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko mendadak menyinggung soal lalat politik.  

Lantas, Moeldoko pun menggambarkan lalat politik sebagai sosok yang kerap mengganggu pemerintah di saat menangani pandemi Covid-19.

Maka dari itu, Moeldoko meminta kepada semua orang untuk tidak menjadi lalat politik.

Menurutnya, di saat pandemi Covid-19 ini diperlukan kekompakan antara rakyat dengan pemerintah.

Baca Juga: Nia Ramadhani: Mengonsumsi Narkoba Bukan Perilaku Terpuji dan Tidak Patut Dicontoh

Moeldoko menilai hal tersebut sebagai jalan yang efektif dan efisien guna mengeluarkan Indonesia dari segala persoalan pandemi Covid-19.

Menyoroti hal itu, politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik menafsirkan jika lalat itu merupakan hewan yang selalu mengerubuti sampah berbau busuk atau anyir.

“Jenderal (Moeldoko), lalat hanya mengerubuti sampah berbau busuk atau anyir,” kata Rachland Nashidik, seperti dilansir galajabar dari akun Twitternya, Sabtu 10 Juli 2021.

Baca Juga: Pemerintah Ubah Aturan PPKM Darurat, Rumah Ibadah Kini Tak Ditutup, Ketua MUI: Alhamdulillah

Rachland Nashidik menganggap pernyataan Moeldoko itu terkesan bukan menyindir lawan istana, melainkan menyindir istana.

Pasalnya, menurut Rachland Nashidik, jika istana telah diganggu oleh lalat politik, maka itu artinya di istana sudah terlalu banyak sampah.

“Jika Anda lihat istana diganggu lalat, itu artinya di istana sudah terlalu banyak sampah,” pungkasnya.

“Sampah itu bau, Jenderal (Moeldoko), jadi jika lalat itu ngerubutin istana, artinya istana diisi orang "kotor" dan harus dibersihkan pake desinfektan biar pada mati virusnya,” balas akun @busetdah78.

Baca Juga: Edhy Prabowo Minta Bebas Dakwaan, Muannas Alaidid: Anak Istri Tak Dapat Dijadikan Acuan Hakim Ambil Keputusan!

“Kok bicara begitu bang Rachland Nashidik? Jangan ada dendam lah toh Partai Demokrat AHY lah yang diakui pemerintah. Dengar pernyataan pak Moeldoko secara utuh, pemerintah tidak anti, kritik kok,” balas akun @Sulaima05136107. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah