Kritik Pemerintah Soal Penanganan Covid-19, Tokoh Papua: Awal Pandemi Terlalu Banyak Sensasi!

- 13 Juli 2021, 21:18 WIB
Indonesia sempat alami kelangkaan oksigen bagi pasien Covid-19
Indonesia sempat alami kelangkaan oksigen bagi pasien Covid-19 /Reuters/Willy Kurniawan/Reuters/Willy Kurniawan
GALAJABAR - Pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini tengah masuk dalam gelombang kedua.

Akhir-akhir ini lonjakan Covid-19 meningkat signifikan usai masuknya varian terbaru Delta asal India.

Bahkan berdasarkan data Worldometer, penambahan kasus positif di Indonesia menempati urutan tertinggi di dunia dengan 40.427 orang.
 
Baca Juga: Firli Bahuri Pastikan Periksa Gubernur DKI, Tokoh NU: Cari Panggung Saja Biar Didukung Haters Anies

Sehingga total kumulatif virus corona di Indonesia mencapai 2.567.630 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.119.478 dinyatakan sembuh dan 67.355 meninggal.

Imbas dari lonjakan Covid-19, Presiden Jokowi lalu menetapkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Hal itu kemudian mendapat banyak komentar pro dan kontra bahkan nama Jokowi beberapa kali menjadi trending topik di Twitter.
 
Baca Juga: Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Tri Rismaharini Dicap Rasis, Aktivis HAM: Gak Kaget Bu Risma Emang Rasis Kok

Jokowi diminta turun dari jabatannya karena dianggap tak bisa menanggulangi Covid-19 dengan baik.

Menanggapi hal tersebut, tokoh Papua Christ Wamea kembali memberikan komentarnya.

Melalui cuitannya, Christ Wamea menganggap bahwa pemerintah tak becus menanggulangi Covid-19 sejak awal.

"Awal pandemi penerintah terlalu banyak sensasi," kata Christ Wamea dikutip galajabar dari Twitter @PutraWadapi, Selasa, 13 Juli 2021.
 
Baca Juga: Siswi SMK di Pangandaran Diperkosa Lelaki Beristri hingga Hamil

Christ bahkan tak ragu menyebut pemerintah terlalu banyak sensasi hingga saat ini bingung mencari solusi atasi lonjakan Covid-19.

"Jd skrng bingung cari solusi utk atasi Covid yg trs melonjak," tandasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah