Perang Melawan Corona: Giliran Vaksin Buatan Sinopharm Pasok Kebutuhan Indonesia

- 19 Juli 2021, 20:30 WIB
Direktur Utama PT Kimia Farma Verdi Budidarmo, pada keterangan pers saat menyambut kedatangan vaksin secara virtual.
Direktur Utama PT Kimia Farma Verdi Budidarmo, pada keterangan pers saat menyambut kedatangan vaksin secara virtual. /Setkab.goi.id/

GALAJABAR - Ssbanyak 1,184 juta dosis vaksin Covid-19 buatan  Sinopharm tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banteng, Senin  19 Juli 2021 siang.

Dengan demikian ini menjadi pasokan vaksin Covid-19 tahap ke-28 yang tiba di Indonesia.

Kedatangan vaksin ini adalah tahap kelima rangkaian kedatangan Vaksin Sinopharm untuk Vaksin Gotong Royong.

“Pada siang hari ini Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 sejumlah 1,184 juta dosis atau setara 592 vial vaksin COVID-19 produksi Sinopharm,” kata Direktur Utama PT Kimia Farma Verdi Budidarmo, pada keterangan pers saat menyambut kedatangan vaksin secara virtual.

Baca Juga: ICW Menilai Edhy Prabowo Menang Banyak dalam Kasus Suap Ekspor Benur

Seperti dikutip galajabar dari laman setkab.go.id, Verdi menyampaikan, target vaksinasi Gotong Royong pada tahun ini adalah 20 juta dosis vaksin.

Untuk keperluan tersebut, hingga hari ini telah didatangkan sebanyak 5,5 juta dosis vaksin Sinopharm.

“Saat ini, sudah tiba sebanyak 5,5 juta dosis Vaksin Sinopharm. Ini adalah bagian dari kontrak pasokan vaksin antara Kimia Farma dengan Sinopharm sebesar 15 juta dosis vaksin untuk kebutuhan Vaksinasi Gotong Royong,” tambah Verdi.

Baca Juga: Bantu Penanganan Covid-19, API Gandeng TNI dan Kementrian Koperasi Gelar Sentra Vaksinasi Bandung

Seperti diketahui, Vaksinasi Gotong Royong adalah program vaksinasi yang dapat dijadikan sebagai opsi tambahan dalam mengakses vaksin bagi korporasi, baik itu untuk karyawan, keluarga, dan pihak yang terkait.

Program ini didasari dari semangat kolaborasi gotong-royong sektor usaha untuk meringankan beban pendanaan pemerintah Indonesia.

“Pendanaannya mandiri dari Kimia Farma sebagai anggota BUMN holding farmasi, tanpa menggunakan APBN, baik untuk pembelian vaksin maupun pengiriman dan pelaksanaan vaksinasinya,” terang Verdi.

Baca Juga: Lagi-lagi Virus Baru dari China, Seorang Dokter Hewan Meninggal Akibat Virus Monyet B

Program vaksinasi ini juga dilaksanakan untuk mendukung tercapainya target vaksinasi nasional sebanyak dua juta dosis per hari, tercapainya kekebalan komunal atau herd immunity, serta membantu

Warga Negara Asing (WNA) yang bertugas atau tinggal di Indonesia. Verdi menambahkan, kehadiran Vaksin Sinopharm ditambah vaksin merk lain, menjadi bukti bahwa ketersediaan vaksin di Indonesia aman.

“Oleh karenanya, masyarakat jangan ragu untuk divaksinasi, karena vaksin ini dapat mengurangi risiko sakit berat apabila kita terpapar virus COVID-19 yang terus bermutasi ini,” ujarnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah