Vaksin Nusantara, Dielu-elukan Terawan Kini Dibantah Mentah-mentah Pakar Biomolekuler Australia

- 23 Juli 2021, 20:45 WIB
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat menyuntikkan Vaksin Nusantara ke tubuh Anggota DPR RI Dedi Mulyadi, Jumat 30 April 2021 lalu.
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat menyuntikkan Vaksin Nusantara ke tubuh Anggota DPR RI Dedi Mulyadi, Jumat 30 April 2021 lalu. /Purwakarta News/
GALAJABAR - Belakangan kembali mencuat klaim eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto soal Vaksin Nusantara yang disebut sudah diakui dunia bakal menyelesaikan pandemi Covid-19.

Pernyataan Terawan soal Vaksin Nusantara sebelumnya kembali ramai diperbincangkan melalui sebuah video di saluran YouTube milik RSPAD Gatot Soebroto.

Terawan kala itu menjadi pembicara dalam sebuah webinar bertajuk 'Perang Biologis Pandemi Covid-19: Lessons Learned and Efforts to Reinforce health Security to Accelerate Covid-19'.
 
Baca Juga: Mengenang Korban Covid-19, Momen Hening Warnai Pembukaan Olimpiade Tokyo

Dalam paparannya, Terawan mengklaim bahwa Vaksin Nusantara sudah diakui dunia mampu mengatasi pandemi yang saat ini melanda dunia.

"Sekarang di seluruh dunia sedang membicarakannya, termasuk terakhir dari New York dan sebagainya, karena sudah terbit jurnal PubMed. Itu isinya adalah dendritic cell vaccine immunotherapy atau Vaksin Nusantara, the beginning of the end cancer and Covid-19,” ujar Terawan dalam video tersebut.

Dengan demikian kata dia, dunia sepakat bahwa yang akan menyelesaikan pandemi Covis-19 adalah vaksin Nusantara.
 
Baca Juga: TikTok Prediksi Konsep Shoppertainment Mendominasi Periode Mega Sales

"Artinya apa? Dunia sepakat punya hipotesis bahwa yang menyelesaikan hal ini termasuk Covid-19 adalah dendritic cell vaccine immunotherapy atau Vaksin Nusantara," lanjutnya.

Namun, seiring beredarnya klaim yang disampaikan Terawan ihwal Vaksin Nusantara, seorang pakar Biokimia dan Biomolekuler yang juga peneliti di Universitas Adelaide Australia, dr Ines Atmosukarto membantahnya.

Ines menilai bahwa jurnal yang menjadi rujukan Terawan soal Vaksin Nusantara tidak serta merta menjadikan status vaksin besutannya diakui dunia.
 
Baca Juga: Menyedihkan, Nakes di Sumatera Belum Terima Insensif Covid-19 Selama 16 Bulan, Sri Mulyani Segera Bertindak

Ia juga menyatakan bahwa jurnal yang dijadikan acuan pengembangan Vaksin Nusantara tersebut bukan jurnal acuan untuk pelaporan penelitian vaksin,

“Jadi sifatnya spekulatif tidak didukung pembuktian,” kata dr. Ines dikutip dari tunrbackhoax.id Jumat, 23 Juli 2021.

dr Ines juga menegaskan bahwa klaim yang menyatakan Vaksin Nusantara sudah diakui dunia tidaklah berdasar.

Seperti diketahui bahwa saat ini vaksin yang secara resmi diakui dunia dan terdaftar di organisasi kesehatan dunia (WHO) diantaranya Pfizer, Moderna, Sinopharm, Sinovac dan AstraZeneca.
 
Baca Juga: Imbas PPKM Darurat, Teddy Gusnaidi: Miskinnya dari Zaman Soeharto, yang Disalahkan PPKM yang Hanya 2 Minggu

Sementara itu, jurnal yang diklaim Terawan baru hanya sekedar hipotesa soal kemungkinan efektivitas Vaksin Nusantara melawan Virus Corona.

Dengan demikian klaim Dendritic Cell Vaccine Immunotherapy atau Vaksin Nusantara disetujui dunia merupakan hoaks, dengan kategori Konten yang Menyesatkan.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah