Network
GALAJABAR - Kabar masuknya TKA China ke Indonesia kembali menjadi sorotan publik. Pasalnya, kabar datangnya 34 TKA China ke RI justru kembali terjadi di masa PPKM seperti sekarang ini.
Tak hanya dilontarkan kelompok oposisi, kritik atas masuknya 34 TKA China pun turut dilontarkan kelompok partai koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terbaru, kritik terhadap kedatangan 34 TKA China datang dari politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni. Berkaitan itu, Sahroni meminta agar Menkumham Yasonna Laoly menjelaskan.
Tak hanya dilontarkan kelompok oposisi, kritik atas masuknya 34 TKA China pun turut dilontarkan kelompok partai koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terbaru, kritik terhadap kedatangan 34 TKA China datang dari politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni. Berkaitan itu, Sahroni meminta agar Menkumham Yasonna Laoly menjelaskan.
Baca Juga: UNESCO Tegur Pemerintah Indonesia Soal Proyek TN Komodo, Mardani Ali Sera: Ini Harus Ditanggapi Serius!
Sebab sebelumnya Menkumham telah mengeluarkan aturan ihwal larangan masuknya TKA selama pemberlakuan PPKM.
"Saya benar-benar tidak terima dan kecewa melihat peristiwa ini dan saya minta agar Pak Menteri maupun pihak imigrasi agar menjelaskan sejelas-jelasnya alasan di balik penerimaan para WNA ini," ungkap Sahroni kepada wartawan Senin, 9 Agustus 2021.
Sahroni juga mempertanyakan komitmen Yasonna yang sebelumnya mengeluarkan aturan tegas soal larangan masuk TKA. Bahkan, ia menilai bahwa masuknya 34 TKA China ini sangat janggal.
Sebab sebelumnya Menkumham telah mengeluarkan aturan ihwal larangan masuknya TKA selama pemberlakuan PPKM.
"Saya benar-benar tidak terima dan kecewa melihat peristiwa ini dan saya minta agar Pak Menteri maupun pihak imigrasi agar menjelaskan sejelas-jelasnya alasan di balik penerimaan para WNA ini," ungkap Sahroni kepada wartawan Senin, 9 Agustus 2021.
Sahroni juga mempertanyakan komitmen Yasonna yang sebelumnya mengeluarkan aturan tegas soal larangan masuk TKA. Bahkan, ia menilai bahwa masuknya 34 TKA China ini sangat janggal.
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Bebas Hari Ini? Begini Kata Kuasa Hukumnya!
"Kan Pak Menteri sendiri yang bilang selama PPKM tidak boleh ada TKA masuk. Tapi ini justru diterima. Terus juga saya dengar katanya mereka pegang Kitas, tapi masa sekaligus masuk 34 orang. Ini sangat janggal." ucapnya.
Tidak hanya NasDem, kritik senada juga sebelumnya dilontarkan politikus Gerindra, Habiburokhman. Ia menilai bahwa masuknya TKA China dapat merusak kepercayaan publik.
"Benar-benar menjadi beban pemerintah karena merusak kepercayaan publik," kata Habiburokhman Senin, 9 Agustus 2021.
"Kan Pak Menteri sendiri yang bilang selama PPKM tidak boleh ada TKA masuk. Tapi ini justru diterima. Terus juga saya dengar katanya mereka pegang Kitas, tapi masa sekaligus masuk 34 orang. Ini sangat janggal." ucapnya.
Tidak hanya NasDem, kritik senada juga sebelumnya dilontarkan politikus Gerindra, Habiburokhman. Ia menilai bahwa masuknya TKA China dapat merusak kepercayaan publik.
"Benar-benar menjadi beban pemerintah karena merusak kepercayaan publik," kata Habiburokhman Senin, 9 Agustus 2021.
Baca Juga: Dugaan Kasus Penyimpangan BPNT di Cipongkor, Ini Penjelasan Dinsos Kabupaten Bandung Barat
Sebelumnya, Dirjen Imigrasi Kemenkumham membenarkan kedatangan 34 TKA asal China di Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Sabtu, 7 Agustus 2021.
Sebanyak 34 TKA asal China itu disebut telah mengantongi ITAS dan lolos pemeriksaan tes kesehatan yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
"Mereka telah lolos pemeriksaan kesehatan oleh KKP Soetta, lalu diberi rekomendasi untuk diizinkan masuk Indonesia," kata Angga dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 8 Agustus 2021 kemarin.***
Sebelumnya, Dirjen Imigrasi Kemenkumham membenarkan kedatangan 34 TKA asal China di Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Sabtu, 7 Agustus 2021.
Sebanyak 34 TKA asal China itu disebut telah mengantongi ITAS dan lolos pemeriksaan tes kesehatan yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
"Mereka telah lolos pemeriksaan kesehatan oleh KKP Soetta, lalu diberi rekomendasi untuk diizinkan masuk Indonesia," kata Angga dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 8 Agustus 2021 kemarin.***
