Network
GALAJABAR- Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera kritisi rencana proyek infrastruktur pariwisata di kawasan Taman Nasional Komodo.
Baru-baru ini, Komite Warisan Dunia UNESCO ikut menyoroti pembangunan TN Komodo tersebut.
UNESCO meminta pada pemerintah Indonesia untuk menghentikan seluruh proyek pembangunan infrastruktur pariwisata di kawasan Taman Nasional Komodo.
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Bebas Hari Ini? Begini Kata Kuasa Hukumnya!
Dilansir galajabar dari Twitter @KawanBaikKomodo, permintaan pemberhentian proyek TN Komodi ini telah diputuskan pada Konvensi Komite UNESCO tangg 16-31 Juli 2021.
"Pemerintah juga diminta mengajukan dokumen AMDAL untuk dinilai oleh IUCN (Uni Internasional Konservasi Alam)," cuit Kawan Baik Komodo.
Menanggapi hal itu, Mardani Ali Sera ikut buka suara. Menurutnya, pernyataan UNESCO harus ditanggapi serius oleh pemerintah.
Dilansir galajabar dari Twitter @KawanBaikKomodo, permintaan pemberhentian proyek TN Komodi ini telah diputuskan pada Konvensi Komite UNESCO tangg 16-31 Juli 2021.
"Pemerintah juga diminta mengajukan dokumen AMDAL untuk dinilai oleh IUCN (Uni Internasional Konservasi Alam)," cuit Kawan Baik Komodo.
Menanggapi hal itu, Mardani Ali Sera ikut buka suara. Menurutnya, pernyataan UNESCO harus ditanggapi serius oleh pemerintah.
Baca Juga: Dugaan Kasus Penyimpangan BPNT di Cipongkor, Ini Penjelasan Dinsos Kabupaten Bandung Barat
Hal itu disampaikan Mardani melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera pada Senin, 9 Agustus 2021.
"Ini harus ditanggapi secara serius oleh pemerintah, berikan informasi yang komprehensif kepada publik," cuit Mardani seperti dikutip galajabar, Senin, 9 Agustus 2021.
Lebih lanjut, dia juga menyebutkan proyek tersebut harus ramah alam bukan hanya melihat dari aspek ekonomi semata.
Hal itu disampaikan Mardani melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera pada Senin, 9 Agustus 2021.
"Ini harus ditanggapi secara serius oleh pemerintah, berikan informasi yang komprehensif kepada publik," cuit Mardani seperti dikutip galajabar, Senin, 9 Agustus 2021.
Lebih lanjut, dia juga menyebutkan proyek tersebut harus ramah alam bukan hanya melihat dari aspek ekonomi semata.
Baca Juga: 6 Pesepakbola dengan Gaji Tertinggi di Dunia, Nomor 4 Dinilai Tidak Layak Dapat Gaji Tinggi
"Semua mesti ramah alam, jangan hanya melihat dari aspek ekonomi," sambungnya.
Menutup cuitannya, Mardani mengatakan jika hal ini terus dipaksakan akan merusak ekosistem setempat.
"Investasi yang berlebihan pada akhirnya akan merusak ekosistem setempat," ujarnya.
Diketahui, saat ini pemerintah sedang mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Baju, Nusa Tenggara Timur.
"Semua mesti ramah alam, jangan hanya melihat dari aspek ekonomi," sambungnya.
Menutup cuitannya, Mardani mengatakan jika hal ini terus dipaksakan akan merusak ekosistem setempat.
"Investasi yang berlebihan pada akhirnya akan merusak ekosistem setempat," ujarnya.
Diketahui, saat ini pemerintah sedang mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Baju, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Kebijakan Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Masuk Mal hingga Pasar
Proyek ini diperkirajan akan merubah satu kawasan secara signifikan. Kawasan tersebut adalah Pulau Rinca di Kabupaten Manggarai Barat yang termasuk kawasan Taman Nasional Komodo.
Proyek ini nantinya akan menjadi destinasi wisata seperti geopark atau diberi konsep seperti 'Jurassic Park'.***
Proyek ini diperkirajan akan merubah satu kawasan secara signifikan. Kawasan tersebut adalah Pulau Rinca di Kabupaten Manggarai Barat yang termasuk kawasan Taman Nasional Komodo.
Proyek ini nantinya akan menjadi destinasi wisata seperti geopark atau diberi konsep seperti 'Jurassic Park'.***
