Dokumen Notulensi Rapat Pimpinan KPK Terkuak, Novel Baswedan: Menggambarkan dengan Jelas TWK KPK Dirancang

- 21 Agustus 2021, 14:14 WIB
Novel Baswedan
Novel Baswedan /Antara Foto/Dhemas Reviyanto/

 

GALAJABAR - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan soroti dokumen notulensi rapat pimpinan KPK pada 29 April 2021 lalu.

Dokumen tersebut diunggah melalui kanal YouTube Narasi Newsroom pada Jumat, 20 Agustus 2021.

Dalam video tersebut, diperlihatkan pernyataan Ketua KPK, Firli Bahuri saat mengadakan konferensi pers atas gaduhnya pemecatan 75 pegawai KPK. Konferensi tersebut dilaksanakan pada 5 Mei 2021.

Baca Juga: Hyundai Resmi Luncurkan MPV Premium Staria, Berikut Ini Tipe dan Harganya

Dalam pernyataannya itu, Firli menegaskan bahwa KPK tak pernah berencana untuk melakukan pemecatan pada para pegawai yang tak lolos dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Namun, pernyataannya itu bertolak belakang dengan dokumen notulensi rapat pimpinan KPK yang dilaksanakan pada 29 April 2021.

Rapim itu dilaksanakan dua hari setelah BKN menyerahkan hasil tes kepada KPK.

Dalam dokumen tersebut, terdapat beberapa poin yang bertentangan dengan pernyatan Firli saat konferensi pers.

Baca Juga: Kylie Jenner Dikabarkan Hamil Anak Keduanya dengan Travis Scott, Caitlyn Jenner:Cucu ke-9 Segera Hadir

Narasi mengonfirmasi bahwa dokumen tersebut didapatkan dari seorang petingi lembaga penegak hukum di luar KPK. Dokumen tersebut juga sudah dibubuhi tanda tangan Firli dan tiga pimpinan lainnya.

Adapun dua poin dalam rapim tersebut yang tak sesuai dengan pernyataan Firli saat konferensi pers.

"Pegawai yang TMS (tak memenuhi syarat) diminta mengundurkan diri per 1 Juni 2021."

"Bila tak mau mengundurkan diri, tetap diberikan SK pemberhentian dengan hormat."

Baca Juga: Kesal Anaknya Dihina, Ayu Ting Ting Laporkan KD ke Polda Metro Jaya

Menanggapi hal itu, Novel Baswedan mengatakan sudah jelas jika TWK KPK memang dirancang.

"Liputan Narasi ttg notulen tgl 29 April 2021, menggambarkan dgn jelas TWK KPK dirancang," cuit Novel Baswedan dikutip Galamedia dari Twitter @nazaqistsha, Sabtu, 21 Agustus 2021.

"Walaupun nama2 75 disegel & baru dibuka 5 Mei, tp sejak akhir April sdh beredar," sambungnya.

Baca Juga: Sedih Jokowi Dihujat, Megawati: Bapak yang Tegar!

Lebih lanjut, Novel mengatakan bahwa kebohongan memang harus ditutupi dengan kebohongan yang baru.

"Mmg benar, kebohongan mesti ditutupi dgn kebohongan baru," tandasnya.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x