Sindir Pejabat yang Dapat Vaksin Booster, Profesor Singapura: Disuntik Vaksin 10 Kali pun Tetep Tidak Aman...

- 26 Agustus 2021, 17:30 WIB
Guru Besar Bidang Sosiologi Bencana Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Profesor Sulfikar Amir.
Guru Besar Bidang Sosiologi Bencana Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Profesor Sulfikar Amir. /YouTube SOCIOTALKING



GALAJABAR - Dosen Universitas Teknologi Nanyang Singapura, Profesor Sulfikar Amir menyoroti pengakuan sejumlah pejabat yang sudah mendapatkan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga.

Melalui akun Twitter pribadinya @sociotalker, Profesor Sulfikar Amir menyoroti sikap pejabat yang mendapatkan vaksin booster, padahal sejumlah masyarakat Indonesia tengah kesulitan mendapatkan vaksin dosis pertama.

Dalam unggahannya, Profesor Sulfikar Amir lantas menyebut bahwa keadilan mendapatkan vaksin Covid-19 bukan soal ideologi, sosialisme, atau etika semata.

Baca Juga: Ustaz Yahya Waloni Buka Suara Soal Muhammad Kece: Cara Bicaranya Seperti Orang Kampung!

"Keadilan vaksin itu bukan semata2 soal ideologi, bukan soal agenda sosialisme, ato soal etika semata," tulis Profesor Sulfikar Amir dilansir Galajabar dari akun Twitter @sociotalker pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Lebih jauh, Profesor Sulfikar Amir lantas menyidir para pejabat yang mendapatkan vaksin booster. Ia mengatakan walaupun pejabat tersebut sudah disuntik vaksin hingga sepuluh kali, hal tersebut tidak akan menyebabkan pandemi berakhir.

Selain tidak akan menyebabkan pandemi berakhir, para pejabat yang sudah disuntik vaksin booster itu juga tetap tidak aman.

Baca Juga: Perusahaan Teknologi Raksasa di AS Dukung Perencanaan Pertahanan Keamanan Siber


Karena, kata Profesor Sulfikar Amir, masih ada jutaan masyarakat Indonesia yang kesulitan mendapatkan vaksin.

"Elo mau suntik vaksin 10 kalipun, kalo masih ada jutaan orang yg gak divaksinasi, tetap aja pandemi gak akan pergi2 dan elo ttp tdk aman," sindirnya.

Sebelumnya, beredar sebuah video percakapan sejumlah pejabat yang mengaku telah mendapatkan vaksin booster saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan vaksinasi di Kota Samarinda pada Selasa, 24 Agustus 2021.

Baca Juga: Hasil Pendataan, Selama Pandemi Covid-19 Ada 946 Anak Kehilangan Orangtuanya

Dalam video tersebut, Wali Kota Samarinda Andi Harun sudah dua kali divaksinasi dan akan mendapatkan vaksin Nusantara sebagai vaksin dosis ketiga.

Sementara, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor justru sudah mendapatkan vaksin booster, yaitu Moderna. Sedangkan, Jokowi sedang menunggu vaksin dosis ketiga, Pfizer.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x