Network
GALAJABAR - Setelah kurang lebih empat bulan lamanya, laporan seorang masyarakat terkait Yahya Waloni kini direspon pihak kepolisian.
Yahya Waloni akhirnya ditangkap oleh tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri yang dipimpin Wadirtipidsiber Kombes Himawan Bayu Aji.
Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, menangkap Yahya Waloni di kediamannya di daerah Cibubur, pada Kamis 26 Agustus 2021.
Baca Juga: PDIP - PSI Kompak Ajukan Hak Interpelasi Terhadap Anies Baswedan
Sebelumnya, Yahya Waloni dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh seorang masyarakat pada Selasa 27 April 2021 yang lalu.
Dalam surat laporan tersebut, Yahya Waloni dilaporkan dengan perkara ujaran kebencian atau permusuhan individu terhadap antar golongan.
Sementara itu, Ketua Cyber Indonesia Husin Alwi Shihab tampak sangat bersyukur karena Yahya Waloni akhirnya ditangkap Bareskrim Polri.
Baca Juga: 14 Desa Wisata di Kabupaten Bandung Jadi Model Strategi Bedas Kalamdaya
Ucapan syukur itu, disampaikan Husin Alwin Shihab melalui sebuah tweet di akun Twitter miliknya, Kamis 26 Agustus 2021.
"Alhamdulillah, Bareskrim Polri Tangkap Yahya Waloni," tulis Husin Alwi Shihab, dikutip Galamedia, Kamis 26 Agustus 2021.
Husin Alwi Shihab sangat mengapresiasi Bareskrim Polri yang akhirnya berhasil menangkap Yahya Waloni.
Baca Juga: Indikator Politik Indonesia Tunjukkan Kepuasan Masyarakat pada Jokowi Turun, Demokrat: Wajar, Utang Menggunung
Ia pun berterima kasih karena pihak kepolisian sudah bersikap netral dan profesional dalam melaksanakan tugasnya.
"Kami apresiasi Siber Bareskrim Polri @CCICPolri atas sikap netralnya dan profesional dalam melaksanakan tugas," katanya.
Dengan ditangkapnya Yahya Waloni, Husin Alwi Shihab juga sangat mengharapkan bahwa kedepannya tidak akan ada lagi kasus-kasus penistaan agama.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk kedepannya supaya tidak ada lagi penistaan terhadap agama apapun.
Baca Juga: Grand Final Master Chef Indonesia Season 8 Tanpa Lord Adi, Netizen: Pasti Sepi Penonton
"Dan kita berharap dari masyarakat kedepan tidak ada lagi penistaan terhadap agama apapun," pungkasnya.***
