Said Didu mengaku Tidak Kaget Mendengar PAN Gabung Koalisi Pemerintahan

- 27 Agustus 2021, 09:56 WIB
Mantan sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.
Mantan sekretaris Kementerian BUMN Said Didu. /Twitter / @msaid_didu/

GALAJABAR – Partai Amanat Nasional (PAN) akhirnya resmi bergabung menjadi koalisi pemerintah yang mendukung Kepresidenan Joko Widodo (Jokowi) untuk periode 2019 – 2024.

Bergabungnya PAN terungkap usai Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan ikut rombongan pemimpin partai politik (parpol) koalisi bertemu Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 25 Agustus 2021.

Pertemuan tersebut dihadiri enam Ketua Umum (Ketum) dan enam Sekretaris Jenderal (Sekjen) parpol yang selama ini mendukung pemerintah.

Menanggapi bergabungnya PAN, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mengaku tidak aneh dan kaget dengan hal ini.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian 27 Agustus 2021: Antam Turun Besar, Ukuran 2 Gram Turun Hingga Rp16.000

“Tidak kaget,” cuitnya singkat melalui akun Twitter @msaid_didu Jumat, 27 Agustus 2021.

Adapun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku tidak masalah dengan bergabungnya PAN dengan pemerintahan.

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan, keputusan ini merupakan hak masing-masing setiap partai yang tentu memiliki strategi.

“Perkara PAN gabung koalisi itu hak partai politik tentu masing-masing punya strategi,” ujarnya kepada wartawan, Kamis, 26 Agustus 2021.

Hanya saja, sebagai partai di luar lingkaran pemerintahan, Mardani menilai dan merasakan bahwa ada potensi penyimpangan seiring semakin besarnya kekuasaan.

Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri 27 Agustus 2021: Dewa Sadar Diri dan Ikut Andil dalam EO Fajar

Mengingat saat ini partai koalisi semakin besar dengan masuknya PAN.

“Tapi PKS merasa bahwa power tend to corrupt, kekuasaan cenderung menyimpang, absolute power corrupt absolutely, semakin besar kekuasaan semakin besar penyimpangannya,” jelasnya.

Sementara untuk PKS sendiri, Mardani memastikan partainya tetap memilih sebagai partai oposisi, bersama rakyat.

Menurut Mardani, pilihan tersebut sudah rasional, etis, serta logis.

“PKS insyaallah ingin bersama rakyat, melayani rakyat dengan mengontrol kebijakan pemerintah secara kritis dan konstruktif. Insyaallah semuanya untuk membangun negeri,” tuturnya. ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x