Sebelumnya, Hasto Kristiyanto juga menyebutkan dalam pertemuan itu ia menyinggung terkait Pemilu 2009.
Menurutnya, Pemilu 2009 telah memberikan banyak pelajaran bagi bangsa.
Indikasinya, disebutkan Hasto Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dinilai banyak berasal dari partai tertentu dan manipulatif terhadap hasil pemilu.
Demokrasi kala itu, sambung dia, terkesan menghalalkan segala cara untuk menang. Termasuk dengan memanipulasi data pemilih.
“Dari sejarah itu, kita belajar juga dengan Pemilu 2009 itu, ternyata kita bisa melihat, ketika demokrasi menghalalkan segala cara,” ujarnya di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa, 24 Agustus 2021.
Halalkan segala cara yang dimaksud Hasto, mulai manipulasi daftar pemilih tetap (DPT) dan elemen dalam Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang merupakan pengurus partai. Juga, adanya upaya yang menggunakan program bantuan sosial (bansos) untuk tujuan elektoral.
“Dan demokrasi mengunakan hukum aparat sebagai alat untuk memenangkan pemilu itu, menjadi evaluasi bersama,” tuturnya. ***