Ada Kasus Pelecehan Seksual, Arie Kriting Sentil KPI: Pengawasan Sensor Kesan Sensual Adalah Hal Percuma

- 2 September 2021, 17:53 WIB
Komika Arie Kriting.
Komika Arie Kriting. /Instagram.com/arie_kriting/

GALAJABAR - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, saat ini menjadi sorotan, usai adanya kasus pelecehan seksual di lembaga penyiaran tersebut.

Banyak pihak yang menyoroti terkait adanya pelecehan seksual di KPI Pusat tersebut, termasuk salah satunya adalah komika Arie Kriting.

Melalui akun Twitter pribadinya, Arie Kriting lebih menyinggung soal KPI Pusat yang merupakan lembaga penyiaran itu.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan Pendidikan, Pemkab Bandung Akan Bangun 17 Sekolah

Arie Kriting tampak menuliskan cuitan yang memposisikan diri sebagai juru bicara KPI Pusat.

Hal itu lantaran ia tengah menjawab pertanyaan sebuah cuitan dari seorang kurator digital Indro Kakung yang juga menyinggung soal kasus pelecehan seksual di KPI Pusat.

Pada awalnya, Indro Kakung menuliskan cuitan yang mempertanyakan terkait bagaimana seorang juru bicara KPI Pusat menjelaskan soal adanya kasus pelecehan seksual tersebut.

Baca Juga: Geram Dituduh Miliki Utang dan Jual Tas Branded Palsu, Medina Zein: Datang Aja ke Rumah atau Lapor Polisi

"Hari ini #kelasndoro membahas, jika kamu jubir, bagaimana kamu menjelaskan kasus pelecehan ini ke publik dan media," ujarnya, dikutip galajabar, Kamis 2 September 2021.

Cuitan Indro Kakung itu pun langsung dibalas oleh Arie Kriting lewat kutipan retweet nya.

Dalam kutipan retweet nya itu, Arie Kriting tampak menyinggung soal KPI Pusat yang selalu melakukan sensor terhadap tayangan yang berbau vulgar dan sensual.

Baca Juga: Lagi, Aksi Bagi-bagi Sembako Jokowi Picu Kerumunan, dr. Berlian: Konsistensi Pakde Emang Gak Ada Matinya

Menurutnya, dari adanya kejadian kasus pelecehan tersebut, menjadi bukti bahwa upaya melakukan pengawasan sensor yang dilakukan KPI pusat untuk hal-hal yang membawa kesan sensual di layar televisi merupakan hal yang sangat percuma.

"Kejadian ini adalah bukti bahwa upaya kami melakukan pengawasan sensor untuk hal-hal yang membawa kesan sensual di layar kaca adalah hal yang percuma," kata Arie Kriting.

Tak berhenti disitu, Arie Kriting kemudian menilai bahwa seharusnya sensor itu merupakan hak pribadi masing-masing. ia juga menyinggung soal KPI Pusat yang dianggapnya harus membubarkan diri.

"Karena semua ini kembali pada pribadi masing-masing. Untuk itu kami memutuskan membubarkan diri. Sekian dan terima kasih," jelasnya.

Baca Juga: Air Bening dari Pipa Pembuangan Limbah, Badega Lingkungan Kabupaten Bandung: Kondisi di Majalaya Semakin Baik

Untuk diketahui, pernyataan-pernyataan Arie Kriting itu hanyalah kritikannya berupa keresahan terhadap KPI Pusat.

Sebelumnya, KPI Pusat menjadi sorotan usai salah seorang karyawannya menuliskan surat pengakuan bahwa dirinya menjadi korban pelecehan seksual dari rekan-rekannya.

Surat pengakuan korban itupun akhirnya beredar luas di jejaring media sosial hingga kemudian menjadi viral.

Baca Juga: Jadi Groomsmen dan Bridesmaids di Pernikahan Leslar, Netizen Kompak Jodohkan Harris Vriza dengan Cut Syifa

Kini pihak KPI Pusat sedang melakukan investigasi internal terhadap para pelaku pelecehan seksual tersebut.

Hingga saat ini terdapat 7 terduga pelaku pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan KPI Pusat.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah