Era SBY Disebut Era Keemasan Indonesia, Dedek Prayudi: Hanya di Zaman SBY, Indonesia Timur Ditinggalkan

- 10 September 2021, 21:31 WIB
Mantan Jubir PSI, Dedek Prayudi.
Mantan Jubir PSI, Dedek Prayudi. /Instagram @uki_dedek

GALAJABAR – Direktur Eksekutif Centre for Youth and Population Research, Dedek Prayudi turut menyoroti keberadaan klaim yang menyebut era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai era keemasan Indonesia.

Pria yang pernah menjabat sebagai Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (Jubir PSI) ini menyebut, Indonesia di era SBY mengalami ketimpangan yang paling meroket sepanjang era reformasi.

“Nggak juga, era SBY ketimpangan paling meroket di era reformasi,” ujar Dedek Prayudi, seperti dikutip Galamedia dari akun Twitternya, Jumat, 10 September 2021.

Baca Juga: Bau Badan Bikin Gak Pede, Ini 4 Tips dari dr Reisa dan dr Boy Agar Bau Badan Minggat, Bahannya Mudah Dicari
 
Di samping itu, ia juga mengklaim Indonesia di era Presiden SBY mengalami percepatan laju deforestasi paling tinggi di dunia.

“Laju deforestasi paling tinggi di dunia. Ketimpangan plus deforestasi, kalau bukan rente dan/atau oligarki, lantas apa?,” tanya Dedek Prayudi.

“Ini hanya untuk bahan pencerahan. Agar berimbang, perlu kutekankan bahwa SBY juga banyak prestasi, seperti Peremajaan alutsista dan profesionalisme TNI, dan program PNPM Mandiri yang pelaksanaannya sangat baik untuk level makro,” lanjut dia.

Baca Juga: Rocky Gerung Laporkan Balik PT Sentul City, Fahri Hamzah Ingatkan Tentang Anak Yatim

Walaupun begitu, ia menilai pertumbuhan ekonomi di era Presiden SBY jauh lebih baik ketimbang era Presiden Joko Widodo (Jokowi), apabila ditinjau dari segi kuantitasnya.

“Mengenai pertumbuhan ekonomi, saya harus jujur bahwa pertumbuhan ekonomi di jaman SBY lebih baik dibandingkan di jaman Jokowi secara kuantitas, dengan selisih rata-rata kurang dari 1%,” ungkapnya.

Akan tetapi, jika ditinjau dari segi kualitasnya, menurutnya, pertumbuhan ekonomi di era Presiden Jokowi jauh lebih baik ketimbang era Presiden SBY.

Baca Juga: Wow! Kekayaan Luhut Binsar Panjaitan Naik Rp67 Miliar Selama Pandemi Covid-19 , Total Rp745 Miliar

“Secara kualitas, di jaman SBY, pertumbuhan ekonomi harus disertai ketimpangan ekonomi yang meningkat tajam (Rasio Gini meningkat dari 0,33 menjadi 0,41), juga inflasi yang relatif tinggi (diatas 6%),” jelasnya.

“Tidak seperti era pemerintahan SBY, di era Jokowi, Ketimpangan jauh berkurang, Rasio Gini dari 0,41 (2014) menjadi 0,38 (2021). Inflasi juga berhasil ditekan dan stabil dibawah 4% pada 2014-2021,” sambung dia.

Selain itu, ia juga menilai Presiden Jokowi sebagai sosok pemimpin negara yang jauh lebih memperhatikan kondisi Indonesia Timur ketimbang SBY.

Baca Juga: 472 Pedagang Pasar Tradisional di Cimahi Antusias Menerima Vaksin Covid-19

“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus naik di jaman kedua pemerintahan SBY dan Jokowi. Hanya, di jaman SBY, Indonesia Timur jauh ditinggalkan Indonesia Barat. Di jaman Jokowi, kenaikan IPM tertinggi ada di Papua, Papua Barat, Gorontalo dan NTB,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan, SBY merupakan Presiden RI yang berhasil membawa Indonesia ke era keemasan.

Hal ini juga pernah diucapkan oleh Klaus Schwab selaku Executive Chairman World Economic Forum.

Baca Juga: Wara-Wiri di YouTube Tapi 'Kabur' dari Najwa Shihab, Ketua KPI Habi-Habisan Diserang Netizen

Lebih lanjut, ia mengklaim SBY mampu menekan rasio utang luar negeri terhadap PDB.

“Ekonomi kita kurang lebih tumbuh sekitar enam persen selama 10 tahun (masa kepemimpinan SBY),” ujar AHY, 9 September 2021. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x