GALAJABAR– Profesor Universitas Airlangga (Unair), Henry Subiakto menuturkan bahwa media sosial dapat dimanfaatkan sebagai media ‘perang’ bagi sejumlah pion politik.
“Media sosial itu bagi pion-pion politik diperlakukan seperti perang,” ujar Henry Subiakto, Selasa, 28 September 2021.
Lantas, Henry Subiakto pun membeberkan sejumlah ciri akun media sosial yang gemar menyerang lawan.
Baca Juga: Meski Dibully Sana Sini, Anies-AHY Tetap Jadi Idola Rakyat Indonesia Khususnya Kaum Milenial
Pertama, akun media sosial tersebut enggan menerima kebenaran versi lain.
“Tugas pasukan akun medsos itu menyerang lawan. Jangan harap akun instan tersebut nerima kebenaran versi lain,” ungkap Henry Subiakto.
Kedua, identitas akun media sosial tersebut kerap disembunyikan oleh sang pemilik akun.
“Identitas disembunyikan, reputasi diabaikan,” jelas Henry Subiakto.
Baca Juga: Buntut Ucapan Gatot Nurmantyo, Tagar #AkuBukanPKI Jadi Treding Topic di Twitter
Terakhir, akun media sosial tersebut memiliki jumlah follower atau pengikut yang relatif sedikit.
“Walau follower hanya hitungan jari tapi merekalah yang bikin ribut tiap hari,” pungkasnya.
Sontak, cuitan tersebut pun membuat kaget akademisi Cross Culture, Ali Syarief.
Menurutnya, sejumlah ciri akun media sosial ‘pion politik’ yang telah dibeberkan Henry Subiakto identik dengan akun media sosial sejumlah pejabat negara.
Baca Juga: Setuju dengan Gatot Nurmantyo, Fadli Zon Sindir Letjen Dudung: Setelah Baliho, Kini Patung
Di mulai dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden Joe Biden, hingga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
“Edun, Jokowi, Mahfud MD, Biden dijuluki sebagai pion politik. Are you okay professor?,” cuitnya, seperti dikutip galajabar, Selasa, 28 September 2021. ***