Faisal Basri Ungkap Gaji TKA China yang Kerja di Indonesia, Bisa Sampai Rp 17-54 Juta: Luhut Omong Kosong

- 17 Oktober 2021, 13:53 WIB
Gaji TKA China Bisa Capai 54 Juta, Faisal Basri Bongkar Luhut Binsar Omong Kosong: Sebagian Besar Begini
Gaji TKA China Bisa Capai 54 Juta, Faisal Basri Bongkar Luhut Binsar Omong Kosong: Sebagian Besar Begini /Antara/

GALAMEDIA – Ekonom Senior, Faisal Basri membeberkan pendapatan bulanan yang diterima Tenaga Kerja Asing (TKA) yang ada di Indonesia, khususnya TKA asal China.

Menurut keterangan Faisal, TKA China menerima gaji hingga puluhan juta rupiah untuk pekerjaan yang terbilang ringan. Sebagaimana diketahui, beberapa bulan lalu, TKA China terus-menerus memasuki Tanah Air untuk bekerja.

Kala itu, banyak masyarakat Indonesia yang geram dan mengaku tak setuju dengan keputusan pemerintah yang mengizinkan mereka masuk. Pasalnya, selain membawa virus dari luar, mereka dikhawatirkan mengambil mata pencaharian penduduk lokal.

Baca Juga: Fadli Zon: Lobi China di Indonesia Terlalu Kuat, Wajar Ada yang Melabeli Pemerintah ‘Antek’

Namun, pemerintah menyebutkan bahwa masuknya TKA China ke Indonesia telah melalui berbagai pertimbangan matang hingga prosedur ketat. Lagipula, mereka masuk ke Tanah Air sebagai tenaga ahli, bukan pekerja lapangan dan lainnya.

Kendati sudah disampaikan seperti itu, Faisal langsung menepisnya. Menurut akademisi Universitas Indonesia (UI) ini, ada banyak TKA China di Indonesia yang bekerja sebagai sopir truk, koki, manager gudang, ahli statistik, dan lainnya.

“Apakah mereka tenaga ahli? Ya tidak. Jabatan mereka koki, pengemudi ekskavator, truk derek, forklift, manager gudang, ahli statistik, montir, dan operator,” katanya dalam acara ‘Waspada Kerugian Negara dalam Investasi Pertambangan’ Jumat, 15 Oktober 2021.

Baca Juga: Lesti-Billar Tak Sabar Anak Pertamanya Akan Segera Lahir, Istri Rizky Billar: Sebentar Lagi Bertiga

Namun gaji mereka bisa sampai 17 hingga 54 juta rupiah. “Gaji mereka itu Rp17 juta sampai Rp54 juta,” imbuhnya.

Sementara, UMR di Jakarta sendiri diketahui hanya sekitar Rp 4.416.186. Sehingga menurutnya omong kosong yang diucapkan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsa Panjaitan.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x