AS Puji Keberhasilan Jokowi dalam Membangun Ekonomi, Guru Besar UNAIR: Oposisi Takan Terima Walaupun itu Fakta

- 21 Oktober 2021, 20:41 WIB
Henry Subiakto. //Twitter.com/@henrysubiakto./
Henry Subiakto. //Twitter.com/@henrysubiakto./ /
GALAJABAR - Baru-baru ini, mantan menteri luar negeri Amerika Serikat yakni John Kerry, memuji pemerintah Indonesia.

Pria yang kini menjadi utusan Amerika Serikat untuk iklim tersebut, memuji keberhasilan pemerintah Indonesia dalam membangun ekonomi dan mencegah deforestasi.

Video pujian dari John Kerry itu pun sampai diunggah kembali oleh Guru Besar Universitas Airlangga (UNAIR), Henry Subiakto.

Baca Juga: BEM SI Lantang Minta Jokowi Mundur, Refly Harun Sebut Caranya Legal dan Sudah Sesuai Konstitusi

Dalam keterangan unggahannya, Henry Subiakto menyebut bahwa pujian dari John Kerry itu menandakan bahwa Amerika Serikat secara terbuka sudah memuji Indonesia.

Menurutnya pujian Amerika Serikat atas keberhasilan pemerintah Indonesia dalam membangun ekonomi dan mencegah deforestasi itu secara khusus ditujukan untuk Presiden Jokowi.

"Amerika Serikat secara terbuka memuji Indonesia. John Kerry, mantan Menlu, Senator, yang sekarang menjadi utusan khusus AS untuk Iklim memuji keberhasilan Indonesia, khususnya Presiden Jokowi dalam membangun ekonomi dan mencegah deforestasi," kata Henry Subiakto melalui kaun Twitter miliknya, dikutip galajabar, Kamis 21 Oktober 2021.

Baca Juga: Alumni Teknik Industri ITB Membangun SDM Unggul dan Profesional untuk Mengembangkan Industri Berkelanjutan

Selain itu, Henry Subiakto menyinggung beberapa kelompok yang sampai saat ini seringkali menjelek-jelekan pemerintahan Presiden Jokowi.

Henry Subiakto menilai bahwa pujian yang diucapkan Amerika Serikat terhadap Presiden Jokowi itu tidak akan diterima oleh beberapa kelompok.

Sebab menurutnya, beberapa kelompok tersebut tidak akan menerima fakta walaupun itu sudah terlihat nyata, dikarenakan bertentangan dengan perasaan dan keyakinan.

Baca Juga: Musim Hujan Tiba: Plt Wali Kota Cimahi Kembali Peringatkan Warga, Jangan Membuang Sampah Sembarangan

"Fakta walau sudah terlihat nyata, tidak akan diterima karena bertentangan dengan perasaan & keyakinan," terangnya.

Menurutnya, di era sekarang ini, beberapa kalangan tertentu selalu menganggap langsung apa yang diyakininya sebagai fakta dan kebenaran.

Padahal apa yang dipikirkan dan diyakini oleh beberapa kalangan tersebut, belum tentu menjadi kebenaran atau fakta yang sesungguhnya.

Baca Juga: Korupsi Makin Parah, Mahfud MD: 86% Koruptor Itu Lulusan Perguruan Tinggi, Jadi Terdakwa Utama

"Di era pasca kebenaran (post truth), bagi kalangan tertentu apa yang dipikirkan & diyakini justru dianggap & diperlakukan sbg fakta & kebenaran. Itulah yang jadi penentu sikap & opini mereka," pungkasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x