Selain konten tersebut, ahli filsuf ini juga mengusulkan agar konten terkait pujian PDIP terhadap Jokowi juga dihapus.
Baca Juga: Padalarang Menjadi Stasiun Hub, Tingkatkan Konektivitas Penumpang dari Pusat Kota Bandung dan Cimahi
“Saya baca tadi, PDIP bilang Presiden Jokowi adalah presiden yang memberi harapan,” ungkapnya.
“Nah ini konten yang mesti dihapus sebetulnya, kita mesti minta ke Google tuh,” sambungnya sambil tertawa.
Sebab, menurutnya, PDIP dan Jokowi ada dalam satu tubuh politik yang seharusnya tak saling memuji.
“Karena yang ngomong adalah PDIP, memuji. Itu sama dengan jeruk minum jeruk di kebun jeruk,” ucapnya.
Sehingga dia menilai konten tersebut tidak berisi poin penting di dalamnya.
“Itukan konten yang gak ada isinya kan,” pungkasnya. ***