Baca Juga: Akui Pernyataan Menag Yaqut Soal Kemenag Kontroversial, Ferry Koto: Terkesan Self Klaim, Kurang Apik
Ia juga mengaku bahwa dirinya tidak tahu bila pernyataannya itu digoreng ke punlik, padahal konteksnya untuk menyemangati.
“Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati,” sambungnya.
Kemudian, Menag pun memastikan bahwa Kemenag tidak diperuntukkan hanya untuk NU saja. Buktinya, kata Menag, Kementerian Agama memberikan afirmasi kepada semua agama.
“Semuanya diberikan hak secara proporsional. Ormas juga tidak hanya NU saja,” tegas Menag.
“Bahkan di Kemenag ada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag yang bukan dari NU,” tutur Menag.
Menag menambahkan, karakter dasar dan jatidiri NU adalah terbuka dan inklusif. NU hadir untuk memberikan dirinya bagi kepentingan dan maslahat yang lebih besar.
Baca Juga: Di Balik Segudang Bakat dan Talenta, Inilah 7 Skandal Seks Artis Korea yang Bikin Heboh
“Karena keterbukaan dan mengedepankan kemaslahatan itu sifat dasar NU,” tandasnya.***