Demokrat Bela BEM UNMUL yang Sebut Maruf Amin Patung Istana: Rakyat Bebas Bicara!

- 13 November 2021, 22:20 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Partai Demokrat, Benny K Harman.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Partai Demokrat, Benny K Harman. /Dokumen DPR/

GALAJABAR – Partai Demokrat menanggapi panggilan polisi terhadap Presiden BEM Universitas Mulawarman (UNMUL), Abdul Muhammad Rachim terkait unggahan Wakil Presiden, Maruf Amin ‘Patung Istana’.

Wakil Ketua Umum Demokrat, Benny K Harman menilai pemanggilan tersebut adalah sikap kontrademokrasi hingga menakut-nakuti rakyat.

“Pemanggilan aktivis BEM oleh polisi itu adalah sikap kontrademokrasi, sikap menakut-nakuti rakyat untuk berbicara tentang pemimpinnya,” ujar Benny pada wartawan, Kamis, 11 November 2021.

Baca Juga: Surya Paloh Ingin Jokowi 3 Periode, Mardani Ali Sera: Indonesa Tidak Kekurangan Stok Pemimpin Berkualitas!

“Saya minta polisi tidak terlalu reaktif dalam menanggapi kritik mahasiswa mengenai kinerja pemerintahan Jokowi, termasuk kinerja Wapres,” pintanya.

Menurut Benny, kritik Patung Istana yang ditujukan pada Maruf sama maknanya dengan kritikan Maruf ‘ban serep’.

“Kritik BEM Unmul bahwa Wapres adalah patung Istana sama maknanya dengan Wapres sebagai 'ban serep',” tuturnya.

Baca Juga: Tangki Kilang .Minyak Pertamina Cilacap Terbakar

Dijelaskannya, kritik tersebut ditunjukan pada sistem ketatanegaraan, bukan menyerang pribadi Maruf.

“Kritik itu bukan ditujukan kepada pribadi Wapres, tapi ditujukan pada sistem ketatanegaraan kita yang memang hanya menempatkan Wapres sebagai ban serep atau Patung Istana,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x