Anwar Abbas Sebut JI di Lampung Belum Obrak-Abrik Negara, Lebih Baik Densus 88 Urus KKB di Papua

- 18 November 2021, 14:34 WIB
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas /Tangkapan layar/Kanal YouTube Realita TV

GALAJABAR - Penangkapan anggota Komisi Fatwa MUI, Zain An-Najah yang dilakukan Densus 88 merupakan tindak lanjut peringkusan teroris di Lampung.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, Zain An-Najah itu terlibat ke dalam jaringan kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

Terkait hal itu, Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas menyoroti penangkapan teroris di Lampung yang merupakan asal muasal Zain An-Najah ditangkap Densus 88.

Anwar Abbas sepakat dengan istilah teroris yang membuat orang-orang ketakutan, namun ia tidak melihat hal itu dari anggota teroris JI di Lampung.

Baca Juga: Profil Ustadz Farid Okbah yang Ditangkap Densus 88, Sempat Nasihati Jokowi Soal 5 Hal

Menurutnya, justru ada kelompok lain yang lebih menakutkan daripada anggota JI di Lampung, yaitu KKB dan separatis di Papua.

"Yang namanya teroris itu adalah orang-orang yang membuat ketakutan di masyarakat. JI yang ditangkap di Lampung itu emangnya ketakutan orang yang di Lampung itu. Sekarang saya tanya, mana yang lebih takut di Lampung dengan orang yang sekarang tinggal di Papua?" ujaranya, dikutip Galajabar dari channel Youtube Realita TV, Kamis 18 November 2021.

Anwar kemudian menyinggung kembali kotak amal di Lampung yang disita Densus 88 sebagai barang bukti pendanaan kelompok teroris JI.

Baca Juga: Ulama Ditangkap Densus 88, Rocky Gerung Sebut Isu Radikalisme Tengah Dimunculkan: Menutupi Isu PCR

Ia menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Densus 88 itu tidak jelas, sebab terkesan tebang pilih dalam meringkus teroris.

Padahal, menurutnya, ada yang jelas-jelas sangat membahayakan di depan mata, yaitu KKB dan separatis di Papua.

"Bagi saya nggak jelas ini, makanya saya pernah menyampaikan Densus 88 daripada mengurus kotak amal di Lampung lebih baik urus KKB dan separatis di Papua," terangnya.

Anwar yang sepakat bahwa teroris itu sangat berbahaya, justru mengakui tidak melihat adanya tanda bahaya dari anggota teroris JI di Lampung.

Baca Juga: PA 212 Desak Densus 88 Segera Dibubarkan hingga Dicap Islamophobia

Ia menilai bahwa anggota teroris JI di Lampung itu masih kecil sehingga tidak akan mengobrak-abrik negara.

Namun, ia kembali menekankan bahwa saat ini yang berbahaya itu justru KKB dan separatis di Papua, buka JI yang ditangkap Densus 88.

"Karena bagi saya JI yang di Lampung itu, belum akan mengobrak-abrik negara. Saya bukan ingin mengatakan kalau JI itu tidak berbahaya ya, JI memang berbahaya tetapi mana yang lebih berbahaya hari ini, JI kecil yang ada di Lampung atau KKB dan separatis di Papua," katanya.

Dari penumpasan yang tebang pilih itu, Anwar pun mengakui muncul pertanyaan dalam dirinya terkait Densus 88 yang tidak bisa memprioritaskan hal penting.

Baca Juga: Wajahnya Mejeng di Times Square New York, Lyodra Ginting: Is that??!! Me?!

Ia paham betul bahwa masalah teroris JI itu masuk kategori penting, tetapi menurutnya saat ini KKB di Papua lebih penting untuk ditumpas daripada JI.

"Bagi saya pribadi kalau saya Ketua Densus 88 atau saya Presiden, saya melihat KKB di Papua adalah masalah mendesak, tetapi kenapa Densus hanya mengurusi JI saja," pungkasnya.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x