Menjelang 2024, Anwar Abbas Yakin Ada Ulama-ulama Lain yang Ditangkap Densus 88: Bisa Juga Saya Kena

- 18 November 2021, 22:14 WIB
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas  /ANTARA/
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas /ANTARA/ /

GALAJABAR - Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menilai bahwa penangkapan tiga ulama oleh Densus 88 itu bukanlah yang terakhir.

Anwar Abbas meyakini bahwa menjelang pilpres 2024 mendatang, akan ada ulama-ulama lain yang ditangkap oleh Densus 88.

Penangkapan para ulama oleh Densus 88 itu dianggapnya salah kaprah, sebab hal itu hanya akan membuat Presiden Jokowi semakin dibenci oleh masyarakat.

Baca Juga: Gebrakan The Magpies Setelah Diakusisi oleh Konsorsium asal Arab Saudi, Boyong 3 Pemain Serie A!

Seperti contohnya, tuduhan-tuduhan masyarakat yang menuding Presiden Jokowi kerap mengkriminalisasi para ulama pun, dianggap Anwar Abbas sebagai imbas dari kesalahan Densus 88.

Padahal Anwar Abbas tahu betul bahwa Presiden Jokowi tidak mengetahui tentang penangkapan-penangkapan yang dilakukan Densus 88 tersebut.

Kejadian itu pun membuat Anwar Abbas meminta Densus 88 agar tidak memberatkan pekerjaan Presiden Jokowi, karena menurutnya saat ini tugasnya sudah berat.

Baca Juga: Anies Baswedan Makin Berjaya, Ratusan Buruh Doakan Gubernur DKI Jakarta Jadi Presiden Selanjutnya

"Saya minta tolong lah pada Densus 88 ya, jangan memberatkan tugas Pak Jokowi, karena menurut saya tugas Pak Jokowi sebagai Presiden sudah sangat berat," ujarnya, dikutip galajabar dari channel Youtube Realita Fakta, Kamis 18 November 2021

"Dia dituduh macam-macam seperti kriminalisasi ulama, pertanyaan saya tau gak Pak Jokowi tentang hal itu, saya rasa Pak Jokowi tidak tahu," sambungnya.

Anwar Abbas meminta Densus 88 untuk berhenti mengkriminalisasi para ulama, karena itu bukan perintah Presiden Jokowi.

Baca Juga: Duh! Yana Supriatna yang Hilang di Cadas Pangeran Ternyata Diduga Pelaku Pidana, Kini Ditemukan di Cirebon

Ia menyarankan Densus 88 agar lebih bisa merangkul masyarakat guna mensukseskan visi misi dari pemerintahan Presiden Jokowi.

"Karena itu semestinya aparatur negara secara bersama-sama merangkul rakyat untuk mensukseskan visi dari pemerintah dan negara kita," katanya.

Lebih lanjut, Anwar Abbas juga menyoroti tindakan beberapa aparat kepolisian yang terekam kamera melakukan aksi tak terpuji kepada rakyat.

Baca Juga: Komisi I DPRD Jabar Kritisi Pembahasan RAPBD TA 2022 yang Tidak Berpihak pada Pelayanan Publik

Anwar Abbas menilai bahwa tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian itu sangat tidak sesuai falsafah bangsa Indonesia.

Menurutnya, aparat kepolisian tidak berhak melakukan tindak kekerasan terhadap masyarakat, karena kedudukan rakyat lebih tinggi daripada siapapun.

"Jangan tampil karena hanya punya baju khusus, seragam khusus, memperlakukan rakyat tidak seperti rakyat ya," terangnya.

Baca Juga: Kurangi Pembuangan Sampah ke TPA Sarimukti, Pengelola PAB Kota Cimahi Lakukan Pemilahan di Lokasi Bunderan

"Jadi yang terjadi di negeri ini bukan kedaulatan rakyat melainkan kedaulatan orang yang berkuasa dan itu tidak sesuai falsafah bangsa Indonesia," lanjutnya.

Selain itu, Anwar Abbas kembali menyinggung soal maraknya penangkapan-penangkapan terhadap para ulama.

Ia meyakini bahwa sampai tahun 2024 mendatang akan ada ulama-ulama lain yang menjadi korban kriminalisasi ulama.

Baca Juga: Yana Supriatna Ditemukan di Cirebon bukan di Cadas Pangeran, Netizen Merasa Diprank

Bahkan Anwar Abbas menyebut bahwa dirinya bisa saja menjadi korban berikutnya dari kriminalisasi ulama tersebut.

"Saya yakin menjelang 2024 akan ada korban-korban lain, ulama yang akan jadi korban lain, dan bisa juga saya yang kena korban." pungkasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x