GALAJABAR – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin dekat. Nama-nama tokoh pun terus bermunculan. Di antara banyaknya nama yang muncul, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketua DPR RI, Puan Maharani menjadi yang paling sering dibicarakan.
Pengamat komunikasi Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin menilai duet antara Anies dan Puan memiliki sisi positif dan negatif.
Positifnya, kata Jamiluddin, duet Anies dan Puan bisa terjadi tanpa dukungan partai politik lain, karena PDIP berstatus sebagai pemenang Pemilu 2019 serta memenuhi ambang batas pencalonan presiden.
“Dengan begitu, Anies tidak perlu lagi mencari partai politik untuk mengusungnya,” ujarnya kepada wartawan, Jumat, 26 November 2021.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 29 November 2021: Al Berhasil Pergoki Iqbal dan Irvan, Andin Kecewa
Pasangan tersebut juga dinilai religius dan nasionalis sehingga mereka dapat mengakomodasi calon pemilih.
Suka tidak suka, religius dan nasionalis, kata Jamiliddun, merupakan cermin masyarakat Indonesia.
Namun, pasangan Anies-Puan juga memiliki minus, yakni mereka didukung oleh kekuatan yang berbeda.
“Minusnya, duet Anies dan Puan didukung oleh kekuatan yang berbeda. Pada umumnya, pendukung Anies tidak menyukai Puan dan PDIP. Sebaliknya, pendukung Puan dan kader PDIP tidak menyukai Anies,” ungkapnya.