Jumhur Hidayat Minta Jokowi Bertindak Atas Ancaman China: Kalau Tidak Bisa, Sontoloyo Saya Bilang

- 8 Desember 2021, 21:15 WIB
Jumhur Hidayat.
Jumhur Hidayat. /Tangkapan layar YouTube/Akbar Faizal Uncensored/

GALAJABAR - Koordinator Front Anti Dominasi Asing, Mohammad Jumhur Hidayat mengatakan bahwa pemerintahan Indonesia sudah saatnya angkat bicara untuk masalah klaim sepihak dan ancaman dari China soal dihentikannya pengeboran minyak dan gas di wilayah Laut Natuna Utara.

Idealnya, kata Jumhur, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku pemimpin bangsa bersuara atas ancaman diplomatik China terhadap Indonesia.

“Yang paling ideal tuh ya itu (Jokowi bersikap),” ujarnya kepada wartawan di depan Kantor Duta Besar (Dubes) China untuk Indonesia, Jakarta Selatan pada Rabu, 8 Desember 2021.

Baca Juga: Laura Anna Bongkar Kelakuan ‘Bejat’ Gaga Muhammad dan Ibunya yang ‘Curi’ Uang dari ATM-nya

Jumhur berpendapat, Jokowi sudah selayaknya menunjukkan nasionalisme sejatinya, terlebih ketika wilayah kedaulatan NKRI diganggu oleh pemerintah China.

Dia lantas menyayangkan sikap Jokowi yang memilih diam seribu bahasa terkait permasalahan tersebut.

Jumhur mengatakan, bila pejabat pemerintah tidak bisa menyampaikan nasionalismenya, maka mereka bisa disebut sontoloyo.

Baca Juga: WASPADA! Kasus DBD di Kota Cimahi Meningkat, 16 Siswa SD Terjangkit

“Yang gagah berani nasionalisme dibangun harusnya ditunjukkan saat ini. Makanya saya bilang nasionalisme apa? Kalau pejabat pemerintah tidak bisa menyampaikan itu nasionalisme, sontoloyo saya bilang,” tuturnya.

“Apalagi konsep sontoloyo juga tentang nasionalisme itu,” sambungnya.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x