Peleburan LBM Eijkman, Ancaman Bagi Inovasi dan Riset Tanah Air, Netty Aher: Jangan Banyak Kepentingan!

- 5 Januari 2022, 09:35 WIB
Anggota Komisi IX DPR, Netty Aher Prasetyani
Anggota Komisi IX DPR, Netty Aher Prasetyani /Dok.Netty Aher

GALAJABAR - Peleburan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menuai sorotan publik publik.

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mewanti-wanti agar peleburan ini jangan sampai menghambat proses penelitian vaksin merah putih yang selama ini dimotori LBM Eijkman.

"Semua pihak harus mendorong dan mengingatkan pemerintah agar peleburan ini tidak justru menghambat keberlanjutan penelitian vaksin Covid-19 merah putih," kata Netty dalam keterangannya, Rabu, 5 Desember 2021.

Baca Juga: Karena Alasan Ini, Penyidik Belum Beberkan Isi Materi Ujaran Hoaks Bahar Bin Smith, Begini Kronologisnya

"Kemandirian vaksin dalam negeri sangat penting bagi Indonesia jika sewaktu-waktu kembali diserang oleh wabah virus. Sudah saatnya kita menjadi produsen vaksin dunia dan bukan hanya sekadar menjadi konsumen," sambungnya.

Netty juga menyoroti diberhentikannya ratusan saintis dan staf LBM Eijkman pasca terjadinya peleburan. Seharusnya pemerintah tidak langsung melakukan PHK terhadap para ilmuan karena selama ini mereka telah berperan membantu proses penelitian vaksin dalam negeri.

"Pemerintah harus memberikan opsi agar mereka tetap dapat bekerja meneliti demi kemajuan riset dan inovasi" tambahnya.

Baca Juga: Bahar Bin Smith Ditahan, Anggota DPR Ini Sebut Pihak yang Mainkan Isu SARA Awal Kehancuran NKRI dan Demokrasi

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini mengaku khawatir apabila biroktisasi lembaga riset justru mengancam kemajuan riset dan inovasi di tanah air.

"Seperti yang disampaikan oleh para ilmuan bahwa riset dan inovasi itu harus berangkat dari independensi yang tinggi. Jika tidak ada keleluasaan dalam riset dan inovasi, apalagi cenderung birokratis maka ilmu pengetahuan kita sulit berkembang. Visi pemerintah terkait riset dan inovasi harus jelas, jangan justru lebih banyak kepentingan di dalamnya" ungkapnya.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah